Aktivitas Terbaru Gunung Anak Krakatau per 22-23 Januari 2019, 10 Kali Gempa Vulkanik Dalam
PVMBG memberikan informasi pantauan aktivitas terbaru Gunung Anak Krakatau 22-23 Januari 2019, gempa vulkanik dalam terjadi 10 kali.
Penulis: Fitriana Andriyani
Editor: Daryono
Dari pengamatan nampak, letusan Surtseyan terjadi di sekitar permukaan air laut
Pada pukul 14.18 WIB, cuaca cerah, terlihat asap letusan tidak berlanjut. Terlihat tipe letusan surtseyan.
Pada saat tidak ada letusan, puncak Gunung Anak Krakatau tidak terlihat lagi.
Berdasarkan analisis analisis visual, sudah konfirmasi bahwa Anak Krakatau yang tingginya semula 338 meter, sekarang tingginya tinggal 110 meter.
Dari Pos PGA Pasauran, posisi puncak Gunung Anak Krakatau lebih rendah di banding Pulau Sertung yang menjadi latar belakangnya.
Baca: Info BMKG: Cuaca Ekstrim, Angin Kencang dan Hujan Lebat Terjadi Hingga 30 Januari, Simak Wilayahnya
Sebagai catatan, Pulau Sertung tingginya 182m sedangkan Pulau Panjang 132m.
Volume Anak Krakatau yang hilang diperkirakan sekitar antara 150-180 juta meter kibik.
Sementara volume yang tersisa saat ini yaitu sekitar antara 40-70 juta meter kibik.
Berkurangnya volume tubuh Gunung Anak Krakatau ini diperkirakan karena adanya proses rayapan tubuh gunungapi yang disertai oleh laju erupsi yang tinggi dari 24-27 Desember 2018.
Proses pengamatan visual terus dilakukan untuk mendapatkan hasil perhitungan yang lebih presisi.
Saat ini letusan bersifat impulsif yang maksudnya yaitu sesaat sesudah meletus tidak nampak asap yang keluar dari kawah Gunung Anak Krakatau.
Terdapat dua tipe letusan, yaitu letusan Surtseyan yang terjadi karena magma yang keluar dari kawah Gunung Anak Krakatau bersentuhan dengan air laut dan strombolian.
Baca: Gempa Hari Ini - Gempa 3,0 SR Guncang Lumajang Jawa Timur Siang Ini, Rabu 23 Januari 2019
Potensi Bencana Erupsi Gunung Anak Krakatau
Dengan kondisi seperti saat ini, potensi yang paling memungkinkan adalah terjadinya letusan-letusan Surtseyan.