Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tanggapan Psikiater soal Viral Pemuda Rusak Motor saat Ditilang, Jangan Benci Orangnya Dulu

Simak pandangan seorang psikiater soal fenomena viral pemuda ngamuk rusak motor karena ditilang.

Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Daryono
zoom-in Tanggapan Psikiater soal Viral Pemuda Rusak Motor saat Ditilang, Jangan Benci Orangnya Dulu
Instagram.com/seputartangsel
Tanggapan Psikiater soal Viral Pemuda Rusak Motor saat Ditilang, Jangan Benci Orangnya Dulu 

Perilaku yang dimaksud adalah merusak, jelas jika perilaku ini negatif.

"Ya, perilaku merusak itu negatif, tentu membuat orang-orang memandang negatif juga. Nah, kenapa perilaku itu yang muncul? Kenapa bukan perilaku lain?"

Orang yang menyaksikan video tersebut hanya bisa mengira emosi (kemarahan).

Sebagai psikiater, mendalami perilaku seseorang perlu ada pemahaman yang lebih dalam lagi.

"Perlu pemahaman lebih dalam lagi. Apakah memang biasa dia sering seperti itu? Atau baru ini pertama kalinya? Atau kejadian ini hanya terjadi pada kondisi tertentu, di tekanan yang begitu berat?

Mungkin dia hanya sedang mengalami worst day ever?
Tidak ada yang tahu,"

Lebih lanjut Andreas Kurniawan menghimbau untuk jangan terlalu cepat menilai orangnya.

Baca: Video Viral: Tak Puas Hanya Banting Motor, Pemuda yang Tak Terima Ditilang Polisi Kini Bakar STNK

Baca: Fakta Terkini Viral Adi Saputra Banting Motor, Polisi Catat Adanya Empat Pelanggaran

BERITA TERKAIT

"Jadi, mungkin terlalu cepat bagi kita untuk reaktif menilai orangnya. Kita coba pisahkan antara perilaku dan orangnya.

Saya pribadi tidak suka dengan perilakunya.

Tapi terhadap orangnya? Nanti dulu. Saya tak cukup kenal dia untuk memberikan pendapat saya,"

Pada akhir-akhir kutweet-nya, @ndreamon ini menjelaskan jika bisa saja terjadi ledakan emosi yang besar sudah lama ditahan.

"Ini seperti kita menimbun sampah dalam batin kita, sampai tahap terjadi ledakan emosional. Percayalah, setiap orang bisa mengalami itu,"

"Ledakan emosi pada orang yang melakukan represi terus adalah sesuatu yang ‘wajar’. Yang tidak wajar adalah apabila ledakan emosi tersebut sedemikian sering atau besarnya hingga merusak, atau mengganggu relasi, atau mengganggu kerja,"

"Kembali ke kasus yang sedang viral. Kemungkinan (kembali, kemungkinan) ledakan emosi tersebut terjadi akibat kemarahan yang tidak disadari. Ketika sedang marah, kita tidak sadar loh kita sedang marah.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas