TRIBUNNEWS.COM - Gempa berkekuatan 4 Skala Richter (SR) mengguncang wilayah barat daya Tasikmalaya, Senin (11/2/2019) malam. 

Dikutip dari akun twitter resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), @infobmkg, gempa terjadi pukul 22.13 WIB. 

Pusat gempa berada di laut 62 km barat daya Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat dengan kedalaman 72 km. 

BMKG mencatat getaran gempa dirasakan hingga Pangandaran dengan skala III MMI. 

"#Gempa Mag:4.0, 11-Feb-19 22:13:58 WIB, Lok:8.15 LS, 107.88 BT (Pusat gempa berada di Laut 62 km Barat Daya Kab.Tasikmalaya), Kedlmn:27 Km Dirasakan (MMI) III Pangandaran #BMKG," tulis @infoBMKG. 

Sebelumnya, pada Senin siang tadi, gempa juga mengguncang tenggara Kabupaten Bandung pada pukul 13.08 WIB. 

Baca: Gempa 4,1 M Guncang Kabupaten Bandung, BMKG Sebut Akibat Aktivitas Sesar Garut Selatan

Gempa berkekuatan 4,1 SR ini berpusat di darat 17 km tenggara Kabupaten Bandung.

Wilayah Bojongsoang dan Banjaran merasakan getaran gempa dengan skala II MMI.

Selain itu, gempa juga menggoyang Jayapura, Papua pada pukul 15.16 WIB. 

Gempa dengan kekuatan 4,1 SR ini berpusat di darat 8 km barat daya Jayapura dengan kedalaman 7 km.

Getaran gempa dirasakan di Jayapura, Sentani dan Genyem dengan skala II MMI.

TONTON JUGA:

Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari situs BMKG:

I MMI

Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang

II MMI

Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

III MMI

Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

Baca: Gempa Hari Ini - Gempa M 4.1 Guncang Bandung Senin Siang, Dirasakan di Bojongsoang & Banjaran

IV MMI

Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

V MMI

Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI

Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.

VII MMI

Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.

VIII MMI

Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.

IX MMI

Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.

X MMI

Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI

Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.

XII MMI

Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.

(Tribunnews.com/Daryono)