Tanggapi Polemik CEO Bukalapak, Gibran Rakabuming: #uninstallbukalapak Terlalu Berlebihan dan Norak
Tanggapi polemik CEO Bukalapak, putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming sebut tagar #uninstallbukalapak berlebihan dan norak.
Penulis: Fitriana Andriyani
Editor: Sri Juliati
Tanggapi polemik CEO Bukalapak, putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming sebut tagar #uninstallbukalapak berlebihan dan norak.
TRIBUNNEWS.COM - Belakangan tagar #unistallbukalapak yang ditujukan untuk CEO Bukalapak, Achmad Zaky trending di Twitter.
Awal mula tagar #uninstallbukalapak trending di Twitter adalah ketika CEO Bukalapak, Achmad Zaky menulis cuitan soal rendahnya anggaran research and development (R&D).
CEO Bukalapak itu pun menyebutkan 'presiden baru' dalam cuitannya tersebut.
Hal itu membuat warganet yang merupakan pendukung presiden petahana buka suara dan boikot Bukalapak dengan memasang tagar #uninstallbukapalak.
Baca: Ini Nasihat Jokowi untuk Bos Bukalapak Achmad Zaky
Namun cuitan CEO Bukalapak tersebut telah dihapus.
Menanggapi ramainya cuitan warganet dengan tagar #uninstallbukalapak, putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming buka suara.
Melalui akun Twitter @Chilli_Pari, ia menyebutkan tagar #uninstallbukalapak terlalu berlebihan dan norak.
Gibran menyebutkan, marketplace seperti Bukalapak membuat para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) seperti dirinya merasa sangat terbantu.
Baca: Bertemu Jokowi di Istana, Bos Bukalapak Minta Maaf Soal Twit Presiden Baru
Tak hanya menyebut tagar #uninstallbukalapak berlebihan, Gibran juga mengajak para pembacanya belajar untuk memaafkan.
Ia sebut Bukalapak adalah kebanggaan Indonesia dan telah mengehidupi banyak orang.
Baca: Bos Bukalapak Achmad Zaky Temui Jokowi di Istana Siang Ini
Gerakan ramai-ramai uninstall Bukalapak ini bermula dari cuitan CEO Bukalapak, Achmad Zaky di Twitter-nya.
Baca: Cuitkan Presiden Baru, CEO Bukalapak Achmad Zaky Taruh Perhatian Pada Kemajuan Teknologi RI
"Omong kosong Industri 4.0 kalau budget R&D negara kita kaya gini (2016, in USD)
1. US 511B
2. China 451B
3. Jepang 165B
4. Jerman 118B
5. Korea 91B
11. Taiwan 33B
14. Australia 23B
24. Malaysia 10B
25. Spore 10B
43. Indonesia 2B.
Mudah2an presiden baru bisa naikin," tulis Achmad Zaky dalam sebuah cuitan yang kini telah dihapusnya.
Baca: Cuit Presiden Baru Berujung Tagar #uninstallbukalapak, CEO Bukalapak Minta Maaf: Saya Kenal Jokowi
Cuitan tersebut dinilai membuat banyak netizen kecewa hingga memutuskan untuk menghapus aplikasi Bukalapak.