Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

6 Fakta Acara Prabowo Subianto di Jogja, Minta Maaf ke Bibit Waluyo hingga Sempat Diwarnai Kericuhan

Rabu (27/2/2019) kemarin, Prabowo Subianto menggelar acara bertajuk "Prabowo Menyapa Warga Jateng-DIY" di Grand Pacific Hall Sleman, Yogyakarta.

Penulis: Fathul Amanah
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in 6 Fakta Acara Prabowo Subianto di Jogja, Minta Maaf ke Bibit Waluyo hingga Sempat Diwarnai Kericuhan
TRIBUNMEDAN/DANIL SIREGAR
Prabowo menghadiri acara silaturahmi Nasional di Medan, Sumatera Utara. Di Mojokerto Jawa Timur, Prabowo mengungkapkan alasannya bisa bertahan 18 tahun dan hingga 3 kali ikut pilpres. 

6 Fakta Acara Prabowo Subianto di Jogja, Minta Maaf ke Bibit Waluyo hingga Sempat Diwarnai Kericuhan

TRIBUNNEWS.COM - Rabu (27/2/2019) kemarin, Prabowo Subianto menggelar acara bertajuk "Prabowo Menyapa Warga Jateng-DIY" di Grand Pacific Hall Sleman, Yogyakarta.

Dalam acara ini, Capres nomor urut 02 tersebut memberikan pidato kebangsaan di depan ribuan simpatisan dan relawan.

Ia pun menyampaikan beberapa hal dalam pidatonya tersebut.

Mulai dari menyinggung kekayaan negara yang mengalir ke luar negeri hingga permintaan maafnya pada Bibit Waluyo.

Tak hanya itu, acara Prabowo Menyapa ini rupanya juga sempat diwarnai kericuhan.

Dihimpun Tribunnews.com dari berbagai sumber, berikut enam fakta terkait acara Prabowo Subianto di Yogyakarta.

Baca: Jawaban Sandiaga Buat Penonton Mata Najwa Tertawa saat Ditanya Soal Prabowo Sebut Negara Bisa Punah

Berita Rekomendasi

1. Minta maaf pada Bibit Waluyo

Dikutip Tribunnews.com dari Tribunjogja.com, di sela-sela pidato kebangsaannya, Prabowo Subianto menyampaikan permohonan maafnya pada Bibit Waluyo.

"Saya di hadapan khalayak ramai saat ini, mau minta maaf sama pak Bibit Waluyo yang saat itu Pak Bibit mau maju lagi jadi Gubernur Jawa Tengah," tutur Prabowo.

Prabowo mengaku bersalah lantaran pernah menolak Bibit Waluyo yang kala itu akan maju lewat partainya dalam pencalonan gubernur.

Prabowo beralasan, kala itu dirinya masih belajar politik dan belum mengerti strategi apa yang harus digunakan.

"Waktu itu Partai Gerindra punya kursi dan Pak Bibit mau maju, saya tanya sama orang-orang saya yang di Semarang, bagaimana kalau kita dukung Pak Bibit, beliau dulu senior saya, panglima perang hebat, terus kata orang-orang saya, Pak bibit nggak punya uang pak, karena waktu itu saya masih belajar politik dan belum ngerti jadi nggak jadi dukung, saya minta maaf pak, saya malu," jelas Prabowo.

"Harusnya waktu itu, saya bilang meskipun nggak punya uang kita harus tetap dukung Pak Bibit Waluyo," tambahnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas