3 Fakta Kecelakaan Maut Toyota Fortuner di Tol Madiun, Kronologi hingga Sopir Diduga Mengantuk
Kecelakaan maut terjadi di Tol Madiun, Jumat (1/3/2019). Kecelakaan itu melibatkan mobil Toyota Fortuner dan dua truk.
Penulis: Daryono
Editor: Sri Juliati
Nanang mengatakan, saat kejadian kondisi lalu-lintas di jalur tol sepi.
Melihat kerusakan pada mobil Fortuner, diperkirakan mobil melaju dengan kecepatan tinggi.
"Kecepatan, kemungkinan di atas 100 km per jam," imbuhnya kepada Tribunjatim.com.
2. Identitas Tiga Korban Tewas
Kecelakaan maut di Tol Madiun mengakibatkan tiga orang tewas.
Dari tiga penumpang yang meninggal, satu di antanya adalah seorang balita bernama Hadi Wafa (2).
Sedangkan dua korban lainnya, Abdul Basid (50) dan Khairani (42).
Baca: Saksi Duga Ledakan di Dekat Lokasi Debat Capres Berasal Mobil Fortuner, Siapa Pemiliknya?
Ketiganya merupakan warga Pengadegan Timur, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan.
Seorang keluarga korban, saat ditemui di ruang jenazah RSUD Caruban Madiun menuturkan, mereka berangkat dari Jakarta menuju Malang.
"Kami berangkat rombongan empat mobil. Saya beda mobil, tiga mobil di depan semua. Yang kecelakaan mobil yang terakhir," kata perempuan yang enggan menyebutkan namanya, seperti dikutip dari TribunJatim.
3. Sopir Diduga Mengantuk
Anggota Unit VI Satuan Patroli Jalan Raya (PJR) Kepolisian Daerah Jawa Timur menyelidiki penyebab kecelakaan maut mobil Fortuner nopol B 1905 KJE yang menabrak truk nopol L 8372 UB hingga merenggut tiga korban jiwa di KM 604/A jalan tol Madiun-Nganjuk.
Kasat PJR Polda Jatim, AKBP Bambang Sukmo Wibowo mengatakan, dari analisa sementara di Tempat Kejadian Perkara (TKP), diduga penyebab kecelakaan karena kelalaian dari pengemudi Fortuner.
Pengemudi Fortuner bernama Syafiq Musafir (21), warga Puri Tamansari Karyamulya, Cirebon, Jawa Barat diduga mengantuk sehingga tidak mengetahui ada kendaraan truk di depannya.
"Mobil Fortuner itu diduga melaju kencang diperkirakan 120 kilometer per/jam," ungkapnya saat ditemui di Mapolda Jatim, Jumat (1/3/2019).
(Tribunnews.com/Daryono)