Pembunuhan Sadis, Jasad Gadis 16 Tahun Ditemukan dengan Wajah Dikuliti dan Beberapa Organ Hilang
Pembunuhan sadis terjadi di Filipina, jasad gadis 16 tahun ditemukan setengah telanjang dengan wajah dikuliti dan beberapa organ dalam hilang.
Penulis: Fitriana Andriyani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Lara mengatakan mereka belum mengesampingkan kemungkinan bahwa zat korosif digunakan untuk menguliti setengah wajah Christine.
Bahkan jika mereka tidak menemukan tanda terbakar atau indikasi bahan kimia yang digunakan.
“Kami melihat semua kemungkinan," ujar Lara.
Petugas medico-legal PNP itu mengatakan kemungkinan adanya paggamit dan objek korosif (asam).
Saat ini, semua temuan masih menjadi kemungkinan, mengingat masih utuhnya kedua bola mata Christine.
Inspektur Senior Kepolisian Limuel Obon, direktur Kantor Kepolisian Kota Lapu-lapu (LLCPO), Obon mengatakan mereka ingin menangkap para tersangka hidup-hidup.
"Kami ingin dia ditangkap hidup-hidup dan ia tak akan bertarung dengan kami," kata Obon, mengutip cebudailynews.inquirer.net.
Baca: Pembunuhan Mayat dalam Karung di Bekasi Diduga Dipicu Cinta Segitiga dan Perebutan Anak
Obon mengatakan pihaknya akan memberikan hukuman yang membuat pelaku merasa malu di hadapan publik.
"Kami akan membiarkan dia menyerah sehingga dia bisa menghadapi publik dan pertanyaan orang-orang tentang bagaimana itu terjadi dan mengapa dia melakukannya?" ujar Obon.
Meskipun Obon menolak untuk mengungkapkan identitas tersangka utama, kepala polisi mengkonfirmasi bahwa pria itu adalah seseorang yang pernah berkirim pesan dengan Silawan.
Polisi belum memastikan apakah keduanya dalam hubungan romantis.
"Yang bisa saya katakan adalah bahwa ia memiliki kasus yang sedang diproses, pembunuhan. Info Akong adalah bahwa dia tahu cara kerja polisi; itu sebabnya itu membantu dia menghindari kita," kata Obon.
Baca: Warga Padati Lokasi Rekonstruksi Pembunuhan Pria yang Mayatnya Dibungkus Karung di Bekasi
Polisi mengatakan bahwa setidaknya ada tiga tersangka yang pelaku pembunuhan Christine.
Obon menambahkan bahwa jika saja mereka dapat menangkap tersangka utama, mereka berharap bahwa dua tersangka lainnya akan jatuh berikutnya.
“Murag nagco-menguatkan sebagai saksi. Kami mencari tiga orang dan kami berharap bahwa dengan penangkapan tersangka utama, dua lainnya akan terungkap, ”kata Obon.
Obon mengatakan bahwa berdasarkan laporan intelijen mereka, tersangka masih di Cebu tetapi tidak lagi di Kota Lapu-Lapu.
(Tribunnews.com/Fitriana Andriyani)