Teror di Christchurch, Presiden Turki Minta Selandia Baru Jatuhi Hukuman Mati pada Brenton Tarrant
Terkait teror di Chrishtchurch, Presiden Turki meminta Selandia Baru untuk menjatuhi hukuman mati Brenton Tarrant yang menjadi pelaku penembakan.
Penulis: Miftah Salis
Editor: Tiara Shelavie
Pada kesempatan tersebut, Erdogan juga menayangkan cuplikan singkat pria bersenjata alias Brenton Tarrant yang menjadi pelaku penembakan.
Saat melakukan aksinya, Brenton Tarrant diketahui melakukan siaran langsung di Facebook.
Melalui siaran langsung tersebut, publik dunia digegerkan dengan video pembantaian keji yang beredar.
Erdogan juga mengatakan jika Brenton Tarrant memberikan ancaman bagi Turki dan presiden.
Brenton bahkan disebut ingin mengusir orang-orang Turki dari wilayah barat laut Turki, Eropa.
Baca: Videonya Viral, Suasana Haru Al Quran Dibaca di Sidang Parlemen Selandia Baru, Pertama dalam Sejarah
Baca: Mengapa Brenton Tarrant Tulis Banyak Angka 14 di Senapan Miliknya? Inilah Maknanya
Baca: Profil Alexandre Bissonnette, Nama yang Tertera di Senjata Api Penembak Jamaah Masjid Selandia Baru
Kota mayoritas Muslim Turki, Istanbul, terbagi antara bagian Asia di sebelah timur Bosphorus, dan setengah Eropa di sebelah barat.
Mengutip dari Newshub, sumber senior kemanan Turki mengatakan jika Brentont Tarrant telah memasuki wilayah Turki dua kali pada tahun 2016.
Yakni selama satu minggu di bulan Maret dan lebih dari sebulan di bulan September.
Pihak berwenang Turki disebut mulai melakukan penyelidikan terkait kedatangan Brenton tersebut.
Brenton Tarrant yang langsung menghadapi sidang pada Sabtu (16/3/2019) lalu tampak tak takut.
Pria tersebut bahkan tersenyum di depan kamera.
Ia juga sempat memberi gerakan tangan 'O' atau sebuah gerakan tangan yang biasa dikenal sebagai 'OK sign'.
(Tribunnews.com/Miftah)