Survei Indo Barometer: Elektabilitas Jokowi-Amin Ungguli Prabowo-Sandi, Ini Tanggapan TKN dan BPN
Hasil survei Indo Barometer menunjukkan elektabilitas paslon Jokowi-Amin unggul dari Prabowo-Sandi, berikut tanggapan TKN dan BPN.
Penulis: Fitriana Andriyani
Editor: Fathul Amanah
Hasil survei Indo Barometer menunjukkan elektabilitas pasangan calon ( paslon) Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul dari Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, berikut tanggapan TKN dan BPN.
TRIBUNNEWS.COM - Hasil survei Indo Barometer menunjukkan elektabilitas pasangan calon ( paslon) Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul dari Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Berdasarkan survei Indo Barometer yang dilakukan pada 6 - 12 Februari 2019 tersebut, elektabilitas Jokowi-Amin 50,2 persen, sedangkan elektabilitas Prabowo-Sandi 28,9 persen.
Dengan demikian, selisih antara kedua paslon cukup jauh, yakni lebih dari 20 persen.
Sementara itu, persentase responden yang tidak memberi tanda dalam surat suara adalah 20,9 persen.
Hasil survei elektabilitas yang dilakukan Indo Barometer ini pun mendapat tanggapan dari Tim Kampanye Nasional ( TKN) Jokowi-Amin dan Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo-Sandi.
Baca: Survei Litbang Kompas Elektabilitas PSI 0,9%, Jubir PSI Buka Suara hingga Respons Andi Arief
1. Tanggapan TKN
Wakil Ketua TKN Jokowi-Amin, Roslan P Roeslani, mengatakan pihaknya tidak mau terlena dengan hasil survei sejumlah lembaga.
Meskipun hasil survei tersebut menyebutkan elektabilitas paslon Jokowi-Amin lebih unggul daripada paslonPrabowo-Sandi.
Hasil survei Indo Barometer menunjukkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 50,2 persen sedangkan Prabowo-Sandiaga 28,9 persen.
Selisih elektabilitas kedua pasangan ini 21,3 persen.
"Karena kalau dilihat secara keseluruhan dari survei-survei ini, termasuk dari Kompas, itu kami tetap leading. Semua itu leading-nya double digit.
Mau dibilang 11 persen, 15 persen, mau dibilang 20 persen, itu semua 2 digit," ujar Roslan usai konferensi pers oleh Indo Barometer di Hotel Century Park, Jakarta, Kamis (21/3/2019), dilansir Kompas.com.
"Tapi kita di TKN tidak pernah merasa puas, 'Oh kita terlena', tidak pernah. Saya sampaikan justru survei ini membuat militansi kita semakin tinggi," imbuhnya.
Roslan mengatakan, semua survei akan dijadikan bahan untuk mengevaluasi kinerja TKN Jokowi-Ma'ruf.