Viral Video Mobil Dinas TNI Angkut Logistik Capres, Kata Penyelenggara hingga Tanggapan Mabes TNI
Sebuah video yang memperlihatkan adanya mobil Mitsubishi Pajero berpelat TNI dengan nomor 3005-00 diduga membawa logistik kampanye Prabowo-Sandi
Penulis: Daryono
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video yang memperlihatkan adanya mobil Mitsubishi Pajero berpelat TNI dengan nomor 3005-00 diduga membawa logistik kampanye Prabowo-Sandi viral di media sosial.
Video itu menjadi sorotan lantaran institusi TNI semestinya netral dalam Pemilihan Presiden 2019.
Dalam video berdurasi satu menit itu, terlihat sejumlah orang yang sedang menurunkan logistik berupa kantong plastik bewarna merah dari bagian belakang mobil.
Di sekililingnya terdapat pula para peserta yang sudah mengenakan pakaian bewarna biru khas relawan Prabowo-Sandi.
Dugaan mobil berpelat TNI membawa logistik kampanye tersebut diperkuat dengan adanya spanduk ucapan selamat datang kepada para relawan Prabowo-Sandi yang diperkirakan terjadi wilayah Bogor.
Baca: TNI Pertimbangkan Blokir Video Viral Mobil Dinas Angkut Logistik Kampanye Prabowo-Sandi
Video itu menuai tanggapan dari berbagai pihak mulai dari Mabes TNI hingga Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Berikut Tribunnews.com merangkumnya, Sabtu (23/3/2019):
1. Identitas Pemilik Mobil Versi Penyelenggara Acara
Ir. Masduki, Sekretaris Relawan 02 se-Bogor Raya mengatakan bahwa pemilik mobil Pajero hitam berpelat TNI tersebut merupakan seorang purnawirawan atau pensiunan TNI.
"Itu mobil punya Bapak Ampi (Mayjen TNI (purn) Ampi Tanudjiwa), sudah pensiun lama itu beliau. Senior saya juga itu," kata Masduki saat dihubungi, Jumat (22/3/2019)
Masduki pun menceritakan bahwa sosok Ampi merupakan senior dari Prabowo Subianto.
Bahkan, dia menyebut sosok Ampi sebagai guru Prabowo.
"Waktu Pak Prabowo masih di AKABRI, Pak Ampi itu sudah Kapten. Beliau dulu yang mengajari Pak Prabowo bahasa Indonesia," kata Masduki menjelaskan.
Masduki pun menegaskan bahwa apa yang beredar di media sosial itu tidak benar, terutama jika menyebut bahwa itu merupakan mobil TNI yang masih aktif.
"Sudah clear semuanya," pungkasnya.
2. Tanggapan Mabes TNI
Dikutip dari Kompas.com, Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI Mayor Jenderal Dedi Iswanto menegaskan, ada dugaan ketidaknetralan personel TNI aktif dalam video amatir yang menunjukkan kendaraan berpelat dinas TNI 3005-00 menampung logistik milik pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Puspom TNI masih menyelidiki kasus tersebut.
"(Penyelidikan didasarkan) dugaan ketidaknetralan dong," ujar Dedi dalam jumpa pers di Balai Wartawan, Kompleks Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (22/3/2019).
Berdasarkan penyelidikan sementara ini, pelat 3005-00 yang menempel di kendaraan Mitsubishi Pajero hitam pada video itu teregistrasi milik personel TNI aktif yang bertugas di Detasemen Markas (Denma) TNI.
Angka "00" pada bagian belakang pelat menunjukkan pemegang hak kendaraan dinas itu bertugas di kesatuan itu.
Baca: Pihak Pelaksana Sebut Mobil Dinas TNI di Acara Relawan Prabowo-Sandi Milik Purnawirawan
Namun, terdapat kejanggalan.
Sebab, seharusnya pelat tersebut bukan melekat pada kendaraan Pajero.
Berdasarkan pusat data, pelat itu semestinya menempel pada kendaraan jenis sedan, Mitsubishi Lancer.
Bagi orang-orang di lingkungan Mabes TNI, mereka dengan mudah dapat mengenali bahwa pelat nomor semestinya tidak menempel di kendaraan jenis SUV.
Sebab, angka 3 di rangkaian nomor pelat itu menunjukkan bahwa kendaraan tersebut berjenis sedan.
Oleh sebab itu, kini penyelidikan berlanjut ke pemeriksaan pihak-pihak yang berkaitan dengan pelat dinas 3005-00 tersebut.
Bagaimana bisa pelat nomor yang seharusnya berada di kendaraan sedan Mitsubishi Lancer berpindah ke kendaraan SUV Mitsubishi Pajero.
"Kami awali dengan pengecekan data register yang ada. Selanjutnya tentunya kami akan mencari keterangan dari yang terkait. Jadi, yang kami periksa, yang berwenang pada nomor (pelat) itu," ujar Dedi.
Saat ini, kendaraan Mitsubishi Lancer dengan pelat yang sama seperti yang menempel di Pajero hitam itu sudah berada di lingkungan Mabes TNI guna penyelidikan.
Dedi tidak menyebutkan siapa sesungguhnya personel TNI aktif pemilik pelat dinas itu.
Ia hanya memberikan petunjuk kepada wartawan, bisa jadi pelat dinas tersebut dimiliki oleh seorang perwira pertama (Pama) TNI.
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Sisriadi menambahkan, pelat dinas TNI itu mungkin saja dipalsukan.
Sebab, pembuatan pelat nomor kendaraan memang tidak diatur khusus harus dilakukan oleh lembaga atau instansi tertentu.
"Pelat itu kan bentuk fisik. Jadi, siapa saja bisa membuat di tempat umum. Tapi secara registrasi, itu pelat nomor yang tertera 3005-00, terdaftar atas nama mobil Mitsubishi Lancer, sejenis sedan," ujar Sisriadi.
3. Tanggapan Bawaslu
Bawaslu RI menyingkap adanya penggunaan mobil Mitsubishi Pajero berpelat TNI nomor 3005-00 yang diduga membawa logistik kampanye Prabowo-Sandi. Bawaslu menjadikan hal itu sebagai temuan.
"Penggunaan diduga mobil TNI untuk kampanye masuk sebagai temuan oleh Panitia Pengawas Kecamatan Tanah Sareal, Bogor. Jadi, pada saat kampanye itu panwascam kami hadir di sana," terang Anggota Bawaslu RI Rahmat Bagja di KPU RI, Jakarta Pusat, Jumat (22/3/2019).
Sepenuturan Bagja, Panwascam setempat telah menegur yang bersangkutan ketika mendapati penggunaan mobil dinas tersebut. Kemudian pelat dinas TNI itu sudah diganti dengan pelat hitam.
Baca: Mobil Dinas TNI Plat 3005-00 Tepergok Angkut Bingkisan Dekat Spanduk Capres-Cawapres, Milik Siapa?
Bawaslu juga sudah mengetahui siapa oknum pengguna mobil tersebut.
Katanya, mobil itu dipakai oleh seorang purnawirawan TNI.
"(Pelakunya) purnawirawan," ujarnya.
(Tribunnews.com/Daryono)