4 Fakta Ibu di Purwakarta Kubur Bayinya Hidup-hidup, Diduga Depresi dan Begini Kondisi sang Anak
Seorang ibu di Purwakarta mengubur hidup-hidup bayi perempuannya yang masih berusia 5 bulan.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Seorang ibu di Purwakarta mengubur hidup-hidup bayi perempuannya yang masih berusia 5 bulan.
Dikutip Tribunnews.com dari Tribun Jabar pada Kamis (28/3/2019), Wartini mengubur anak keduanya di Kampung Pasirmuncang, Desa Pusakamulya, Kiarapedes, Purwakarta, Jawa Barat pada Rabu (27/3/2019) siang,
Buah cinta Wartini dengan Ujang Solihin ini bernama Dian Asriyani.
Baca: Tabrak Mobil yang Hendak Berbelok Kanan, Pengendara Motor di Sukoharjo Meninggal di Tempat
Baca: Mangkal di Kampus Atma Jaya, Mobil Tilang akan Layani Pelanggar Lalu Lintas
Berikut ini tim Tribunnews.com himpun fakta-fakta terkait kejadian ini dikutip dari Tribun Jabar.
Simak selengkapnya di sini!
1. Sang ibu diduga depresi
Kejadian ini dibenarkan oleh Kapolsek Kiarapedes, Iptu Toto Herman Permana.
Toto mengatakan bahwa pelaku mengalami gangguan jiwa saat usia kandungannya sekitar tujuh bulan.
"Diduga ibu korban mengubur anaknya sendiri di belakang rumah, saat suaminya tidak ada karena sedang kerja ke kebun. Ibu bayi mengalami depresi," kata Toto.
Peristiwa ini diketahui karena adanya laporan dari warga di sela pencarian korban oleh tetangga dan keluarganya.
2. Mengaku kehilangan anaknya
Wartini sempat mengaku kepada saudaranya bahwa putrinya telah hilang.
Padahal setiap hari sang anak tidak pernah lepas dari Wartini.
Siti Atikah, bibi korban pun curiga dengan pengakuan pelaku dan langsung mencari bayi tersebut.
Siti curiga keponakannya berada di belakang rumah, karena seingatnya pelaku sempat menggali dua lubang dengan alasan akan ditanami tanaman.
"Saat diperiksa ke belakang rumah ditemukan ada dua galian tanah, dan salah satunya itu ada korban. Terlihat karena ada tangan dan kain putih dia sekitar galian tanah," ujarnya.
Tidak lama setelah ditemukan, tubuh Dian yang sudah melemas dan kotor dengan tanah itu dibawa ke Puskesmas Wanayasa.
Guna ditangani lebih lanjut, korban pun dilarikan ke RSUD Bayu Asih Purwakarta guna penanganan medis lebih lanjut.
Bayi malang tersebut mengalami hipotermia dan sesak nafas.
"Bayi mengalami kedinginan, tapi alhamdulillah bayi masih dalam keadaan hidup dan sekarang sudah berada di RSUD Bayu Asih, " ucap dia menambahkan.
3. Kondisi terkini sang bayi
Setelah menjalani perawatan intensif selama satu hari di IGD RSUD Bayu Asih Purwakarta, kondisi Dian Asriyani mengalami penurunan.
Kini ia telah dialihkan perawatannya ke ruang ICU khusus anak atau PICU.
Direktur Utama RSUD Bayu Asih, Agung Darwis menjelaskan kondisi Dian menurun dikarenakan adanya benda asing yang masuk ke dalam paru-parunya.
"Kondisinya agak sedikit menurun, karena memang terjadi aspirasi benda asing. Diduga pasir yang masuk ke paru-parunya," kata Agung saat ditemui di RSUD Bayu Asih, Jalan Veteran, Nagri Kaler, Purwakarta, Kamis (28/3/2019).
Kondisi itu disebabkan karena bayi yang dikubur oleh ibunya di dalam tanah. Saat dikubur, tanah menutupi hampir seluruh tubuhnya dan terhirup oleh Dian.
Dian pun mengalami kekurangan oksigen ke tubuh dan otaknya.
Untuk memulihkan kembali kondisi bayi malang tersebut, Agung mengaku pihaknya terus berupaya melakukan sejumlah usaha medis.
Agung menyebut akan tetap melakukan perawatan dengan maksimal, selagi masih ada kemungkinan.
"Semua tindakkan medis sudah kami lakukan semaksimal mungkin. Mudah-mudahan bisa tertolong, tapi kami tidak menutup diri dan terus berusaha," ujarnya.
Kini, para keluarganya yang sejak kemarin berada di RSUD Bayu Asih berkumpul di sekitar ruang PICU, tempat Dian kini dirawat secara intensif.
Agung pun menjelaskan bahwa kemungkinan besar pihaknya tidak akan merujuk Dian ke rumah sakit lainnya.
"Kami rawat di sini dulu saja, fasilitas sudah cukup memadai. Kalau dipindah, malah dikhawatirkan akan menganggu kestabilan kondisi bayi," ujarnya.
4. Polisi belum tahu motif sang ibu
Kasus ini kemudian didalami oleh Polres Purwakarta.
Namun, melihat kondisi dan keadaan sekarang, Kapolres Purwakarta, AKBP Matrius belum melakukan pemeriksaan atau penahanan pada ibu korban.
"Yang pertama, kami bersyukur bahwa bayi itu selamat. Kami sedang dalami kasus ini, tapi karena informasi si ibu ini mengalami gangguan jiwa, jadi kami belum lakukan penahanan atau pemeriksaan," kata Matrius saat ditemui usai kegiatannya di Bungursari, Purwakarta, Kamis (28/3/2019).
Guna memastikan kondisi pelaku yang diduga mengalami gangguan kejiwaan, Matrius mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan tim medis dari RSUD Bayu Asih.
Koordinasi itu dilakukan untuk mendapatkan keterangan secara faktual dari ahli kejiwaan atas kondisi medis sang pelaku.
Matrius juga menjelaskan bahwa kondisi pelaku membuat pihaknya belum melakukan pemeriksaan atau bahkan menetapkan tersangka.
"Kalau dinyatakan gangguan jiwa, ya, kami tidak bisa melakukan penegakan hukum, tapi melakukan pendekatan kemanusiaan," ucap dia.
Dia mengatakan, polisi belum mengetahui penyebab depresi yang diidap oleh pelaku.
Baca: Polisi Telusuri Video Viral Seorang Ibu Paksa Anak Keluar Mobil, Termasuk yang Upload di Medsos
Baca: Penyelundupan Komodo, TN Pulau Komodo Ditutup Sementara Mulai Januari 2020 untuk Konservasi
Dengan demikian pihaknya sedang mendalami dan terus melakukan penyelidikan atas kejadian tersebut.
Sejauh ini, ia mengatakan, pelaku masih dalam pengawasan Polres Purwakarta dan terus berkoordinasi dengan pihak keluarga.
"Menunggu pemeriksaan ahli, dalam hal ini psikiater, kami terus awasi si ibu. Kami tidak mau ambil keputusan sembarangan, kami perhatikan kesehatan jasmani dan rohaninya," ujarnya.
(Tribunnews.com/Tribun Jabar/Natalia Bulan R P)