Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta Terbaru Dosen UNM Bunuh Siti Zulaeha - Polisi Dalami Proyek Sertifikasi dan Jejak Percakapan

Berikut ini kabar terbaru dosen UNM bunuh Siti Zulaeha. Polisi mendalami soal proyek sertifikasi dan jejak percapakan keduanya.

Penulis: Miftah Salis
Editor: Sri Juliati
zoom-in Fakta Terbaru Dosen UNM Bunuh Siti Zulaeha - Polisi Dalami Proyek Sertifikasi dan Jejak Percakapan
Tribun Timur/Facebook Muh Darwis
Berikut ini kabar terbaru dosen UNM bunuh Siti Zulaeha. Polisi mendalami soal proyek sertifikasi dan jejak percapakan keduanya. 

Apabila keterangan Sukri menemui fakta yang ada di lapangan, makan motif pembunuhan tersebut bisa berkembang.

"Materi poin dari suami korban sedang kami dalami. Apabila bertemu fakta, maka motifnya baru bisa berkembang," kata Shinto.

Hingga saat ini, motif pembunuhan Siti Zulaeha adalah ketersinggungan dan emosi sesaat.

"Sejauh ini sesuai fakta, motifnya adalah emosi sesaat yang dilampiaskan dengan kekerasan yang tidak terkontrol,"ungkapnya.

Baca: Fakta Terbaru Dosen UNM Bunuh Siti Zulaeha, Saksi Ungkap Korban Keluhkan Lambatnya Pencairan Dana

Baca: Update Dosen UNM Bunuh Siti Zulaeha, Suami Korban Sebut Pelaku Bohong Besar & Rekan Kerja Diperiksa

Selain keterangan tersebut, pihak kepolisian juga terus mendalami jejak percakapan antara korban dan pelaku.

Perlu diketahui, Wahyu Jayadi membuang ponsel iPhone X milik Siti Zulaeha.

Sebelum dibuang Wahyu Jayadi juga merusak ponsel korban.

BERITA TERKAIT

Ponsel tersebut dirusak oleh Wahyu Jayadi dengan cara dipukul menggunakan batu berkali-kali lalu dibuang di selokan dekat kampus UNM Gunungsari.

Aksi tersebut diduga dilakukan guna menghilangkan jejak komunikasi dengan korban sebelum pembunuhan.

Meskipun telah hancur, ponsel iPhone X tersebut kini menjadi barang bukti.

Penyidik akan mengunduh riwayat komunikasi dari smartphone dengan meminta bantuan operator seluler dan menggunakan perangkat khusus.

"Kami sudah menyurat ke pihak Telkom. Itu bukti petunjuk, kita butuh bukti petunjuk dari situ (baca: percakapan)," ucap Kasatreskrim Polres Gowa, Iptu Muhammad Rivai kepada Tribun Timur, Jumat (29/3/2019).

Jejak percakapan tersebut nantinya akan menjadi bukti petunjuk untuk mengungkap motif yang sesungguhnya.

Hal senada juga diungkapkan kembali oleh Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas