4 Pelajaran yang Dapat Diambil dari Peristiwa Isra Miraj dari Segi Agama, Politik hingga Sains
Berikut adalah 4 pelajaran yang dapat diambil dari peristiwa Isra Miraj yang diperingati 27 Rajab 1440 H atau Rabu, 2 April 2019.
Penulis: Fitriana Andriyani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Berikut adalah empat pelajaran yang dapat diambil dari peristiwa Isra Miraj yang jatuh pada 27 Rajab.
Peringatan Isra Miraj jatuh pada 27 Rajab 1440 H atau Rabu, 2 April 2019.
Peristiwa Isra Miraj adalah salah satu peristiwa agung dalam perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW.
Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa inilah Nabi Muhammad mendapat perintah untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam.
Dari peristiwa Isra Miraj ini terdapat empat pelajaran penting yang dapat diambil oleh umat Islam.
Berikut Tribunnews rangkumkan dari nu.or.id, empat pelajaran yang dapat diambil dari peristiwa Isra Miraj.
Ali Muhammad Shalabi dalam Sirah Nabawiyah: ‘Irdlu Waqâi’ wa Tahlîl Ihdats, juz 1 halaman 209 menjelaskan empat pelajaran yang dapat diambil dari peristiwa Isra Miraj, yakni:
Baca: Kumpulan Ucapan dan Kata Mutiara Peringati Isra Miraj 27 Rajab/3 April, Cocok Dibagikan di WA
Pertama
Isra Miraj adalah kemuliaan dan keistimewaan dari Allah kepada hambanya tercinta, Nabi Muhammad SAW.
Nabi baru saja mengalami hal yang amat menyedihkan, yaitu wafatnya Dewi Khodijah sebagai istri tercinta, dan wafatnya paman tercinta yaitu Abu Thalib.
Allah ingin menguatkan hati Nabi dengan melihat secara langsung kebesaran Allah SWT.
Sehingga hati Nabi semakin mantap dan teguh dalam menyebarkan Agama Allah SWT.
Ini memberikan pelajaran kepada kita, bahwa siapa pun yang berjuang di jalan Allah, dan menegakkan agama, seperti dengan memakmurkan masjid, memakmurkan majlis ilmu, dzikir dan tahlil, Allah akan memberikan kebahagiaan dan keistimewaan baginya.
Baca: Perbanyak Amalan Jelang Isra Miraj 27 Rajab/3 April, Inilah Bacaan Zikir Ajaran Nabi Ibrahim
Kedua
Adanya perintah kewajiban menjalankan shalat lima waktu bagi setiap muslim.
Musthofa As Siba’i dalam kitabnya, Sirah Nabawiyah, Durus wa Ibar, jilid 1 halaman 54 menjelaskan bahwa jika Nabi melakukan Isra’ Mi’raj dengan ruh dan jasadnya sebagai mukjizat, sebuah keharusan bagi tiap Muslim menghadap (mi’raj) kepada Allah Swt. lima kali sehari dengan jiwa dan hati yang khusyu’.
Dengan shalat yang khusyu’, seseorang akan merasa diawasi oleh Allah, sehingga ia malu untuk menuruti syahwat dan hawa nafsu, berkata kotor, mencaci orang lain, berbuat bohong.
Dan sebaliknya lebih senang dan mudah untuk melakukan banyak kebaikan.
Hal tersebut demi mengagungkan keesaan dan kebesaran Allah, sehingga dapat menjadi makhluk Allah yang terbaik di muka bumi ini.
Baca: Jelang Isra Miraj 27 Rajab Perbanyak Amalan, Berikut Bacaan Zikir Ajaran Nabi Ibrahim
Ketiga
Isra Miraj adalah mukjizat Nabi Muhammad Saw., dengan perjalanan beliau dari Masjidil Aqsha menuju Sidratul Muntaha.
Dalam sejarah, Itu adalah perjalanan pertama manusia di dunia menuju luar angkasa, dan kembali menuju bumi dengan selamat.
Jika hal ini telah terjadi di zaman Nabi, 1400 tahun yang lalu, hal tersebut memberikan pelajaran bagi umat Islam agar mandiri, belajar, bangkit dan meningkatkan kemampuan, tidak hanya dalam masalah agama, sosial, politik, dan ekonomi, namun juga harus melek terhadap sains dan teknologi.
Perjalanan menuju ke luar angkasa adalah sains dan teknologi tingkat tinggi yang menjadi salah satu tolok ukur kemajuan sebuah umat dan bangsa.
Baca: BKMM-DMI Gelar Peringatan Isra Miraj
Keempat
Dalam perjalanan Isra’ Mi’raj, terdapat penyebutan dua masjid umat Islam, yaitu Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha.
Hal tersebut memberikan pelajaran bagi kita bahwa Masjidil Aqsha adalah bagian dari tempat suci umat Islam.
Membela Masjidil Aqsha dan sekelilingnya sama saja dengan membela agama Islam.
Wajib bagi tiap muslim sesuai dengan kemampuan masing-masing untuk selalu berjuang dan berkorban untuk kemerdekaan dan keselamatan Masjidil Aqhsa Palestina.
Baik dengan diplomasi politik, bantuan sandang pangan, maupun dengan harta.
Semoga kita selalu menjadi umat yang selalu dapat mengambil hikmah dan dari peristiwa Isra Miraj ini dan mengamalkannya dengan sebaik-baiknya.
(Tribunnews.com/Fitriana Andriyani)