Pendakian Gunung Sumbing via Desa Butuh, Magelang: Keindahan Hakiki di Jalur Sejati
Berikut catatan pendakian Gunung Sumbing via Desa Butuh, Magelang: Menikmati keindahan hakiki di jalur sejati.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Daryono
Kami beristirahat sejenak, memakan camilan, sebelum kembali melanjutkan perjalanan sejauh 1,3 Km dengan elevasi sekitar 200 meter.
Di depan mata, anak tangga dari batu sudah menyambut kami, menunggu untuk didaki.
Lagi-lagi kami kewalahan menaklukkan jalur tersebut dan membuat harus lebih sering berhenti di jalur pendakian yang sudah memasuki kawasan hutan pinus.
Selesai dengan anak tangga batu, kami disambut dengan jalur menanjak berupa akar-akar pepohonan di sekitar kawasan hutan.
Angin semilir khas hutan pinus serta senandung-senandung kecil menjadi teman perjalanan.
Sesekali mendongak untuk melihat seberapa jauh lagi untuk sampai di Pos 2 dan ternyata cukup masih jauh.
Baca: Pengembangan Wisata di Area Geopark Gunungsewu Gunungkidul Alami Kesulitan, Ini Kendalanya
Tak terasa, hutan pohon pinus yang begitu rapat, mulai tersibak dan berganti dengan beberapa pohon mati yang menjadi tanda, sebentar lagi Pos 2.
Benar saja, setelah sekian lama berjalan, Tribunnews.com berhasil mencapai Pos 2 dalam waktu 1,5 jam.
Melihat kabut yang pelan-pelan turun, kami hanya beristirahat sebentar di Pos 2 dan melanjutkan perjalanan menuju Pos 3.
Jarak yang akan kami tempuh sekitar 1,6 Km dengan elevasi sekitar 200 meter.
Berbeda dari jalur sebelumnya, trek menuju Pos 3 merupakan jalur tanah dan lebih landai, tapi tetap harus berhati-hati.
Selain sempit, jalur pendakian Pos 2 ke Pos 3 Gunung Sumbing via Butuh 'mlipir' di pinggir punggung bukit sehingga bersisian langsung dengan jurang di sebelah kanan.
Di balik jalur yang menuntut kewaspadaan, trek pendakian menuju Pos 3 memiliki bonus yang memanjakan mata, yaitu banyaknya aliran sungai.
Keberadaan sungai tersebut sekaligus menjadi sumber mata air bagi pendaki karena masih sangat alami dan bersih.