Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Fakta Mantan Kapolsek Dapat Perintah Kapolres untuk Menangkan Jokowi, Kini Cabut Pernyataannya

Berikut ini adalah fakta-fakta dari mantan Kapolsek Pasirwangi, Kabupaten Garut yang dapat perintah dari Kapolsek Garut untuk memenangkan Jokowi.

Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in 5 Fakta Mantan Kapolsek Dapat Perintah Kapolres untuk Menangkan Jokowi, Kini Cabut Pernyataannya
(Tribunjabar.id/Daniel Andreand Damanik)
Mantan Kapolsek Pasirwangi AKP Sulman Aziz mencabut keterangannya yang menyebut Kapolres Garut perintahkan untuk memenangkan Jokowi-Maruf, di Mapolda Metro Jabar, Bandung, Jawa Barat, Senin (1/4/2019). 

Bukan untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Ia juga menjelaskan mengenai kehadirannya di Polda Jabar bukan karena ia ditangkap.

"Saya hadir di Mapolda Jabar bukan karena ditangkap. Karena baru kali ini waktunya saya menghadap ke Polda Jabar setelah tidak menjabat lagi sebagai Kapolsek Pasirwangi. Saya yakin kepolisian adalah lembaga netral," katanya.

Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengungkapkan bahwa ada sedikit masalah pribadi antara AKP Sulman Aziz dengan Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna.

"Namun, itu person to person, bukan sebagai Kapolres Garut. Ada sedikit yang dirasakan, yaitu menyampaikan seolah-olah yang bersangkutan menyampaikan dukungan kepada pasangan calon tertentu," kata Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko.

3. Bantahan Kapolres Garut

Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna saat ditemui di rumah dinasnya, Minggu (31/3/2019) malam.
Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna saat ditemui di rumah dinasnya, Minggu (31/3/2019) malam. (KOMPAS.com/ARI MAULANA KARANG)

Kapolres Garut, AKBP Budi Satria Wiguna pun membantah tuduhan dirinya memberikan instruksi kepada kapolsek yang ada di lingkungan Polres Garut untuk memenangkan pasangan capres cawapres nomor urut 01 dalam Pilpres 2019.

Berita Rekomendasi

“Kalau menurut saya itu (tuduhan) tidak berdasar ya, enggak tahu dia (Sulman) ngomong begitu dasarnya apa,” jelas Kapolres kepada wartawan di rumah dinasnya, Minggu (31/3/2019) malam, saat dimintai tanggapan soal pernyataan mantan anggotanya.

Soal tuduhan itu, Budi menjelaskan bahwa tiap bulan dirinya selalu melakukan rapat bulanan dengan jajaran kapolsek dengan tujuan untuk melakukan analisa dan evaluasi kegiatan kepolisian selama satu bulan.

“Pembahasannya yang pertama bicara tentang pemetaan kerawanan yang sudah jadi SOP kita, berikutnya pemetaan potensi konflik dan yang terakhir tingkat kriminalitas,” jelasnya.

Diketahui, Polres Garut memiliki 33 polsek yang membawahi 42 kecamatan dengan luas daerah yang sangat luas.

Tak hanya wilayah yang cukup luas, potensi masyarakat juga cukup rawan diadu domba terlebih saat menjelang pemilu seperti ini.

“Riwayat di Garut tahu sendiri kan, kalau tidak sering anev (analisa evaluasi) dan komunikasi, bisa terlena, karena wilayahnya cukup luas,” katanya.

Menurut Budi, selama ini dirinya selalu menggaungkan pendekatan kepada masyarakat agar kondusivitas terjaga.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas