Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jejak Digital Akun Kakek Kampret Ditemukan, Ini Komentar Mahfud MD

Mahfud MD ikut buka suara setelah polisi berhasil menemukan jejak digital akun Twitter Kakek Kampret yang melontarkan fitnah padanya.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Fathul Amanah
zoom-in Jejak Digital Akun Kakek Kampret Ditemukan, Ini Komentar Mahfud MD
Kolase tribunwow.com
Mahfud MD ikut buka suara setelah polisi berhasil menemukan jejak digital akun Twitter Kakek Kampret yang melontarkan fitnah padanya. 

Mahfud MD ikut buka suara setelah polisi berhasil menemukan jejak digital akun Twitter Kakek Kampret yang melontarkan fitnah padanya.

TRIBUNNEWS.COM - Kasus berita hoaks atau fitnah yang dilaporkan Mahfud MD menemui babak baru.

Polisi berhasil menemukan jejak digital akun Kakek Kampret yang sempat menuding dan memfitnah Mahfud MD di Twitter.

Atas temuan tersebut, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ikut memberikan tanggapannya.

Seperti diketahui, Mahfud MD melaporkan akun Twitter Kakek Kampret, @KakekKampret_ ke Polres Klaten, Jawa Tengah, Jumat (1/3/2019).

Pakar hukum dan tata negara itu melaporkan akun Kakek Kampret ke polisi terkait kasus pencemaran nama baik.

Baca: Tak Ingin Diistimewakan, Mahfud MD Mau Kasusnya dengan Kakek Kampret Ditangguhkan hingga Pemilu Usai

Tanggapan akun Kakek Kampret setelah dilaporkan ke Polres Klaten oleh Mahfud MD, Jumat (1/3/2019).
Cuitan akun Kakek Kampret yang menyerang Mahfud MD, Jumat (1/3/2019). (twitter/@kakekkampret_)

Baca: Berganti Username dan Tak Kunjung Ditemukan, Di Manakah Kakek Kampret Berada?

Baca: Mahfud MD Tak Ingin Lagi Tanggapi Kasusnya dengan Akun Kakek Kampret, Ini Alasannya

Baca: Jawaban Telak Mahfud MD Saat Akun Kakek Kampret Tuding Nopol Mobilnya Tak Terdaftar di Samsat DKI

Hal ini bermula dari akun Kakek Kampret, @KakekKampret_ yang mengunggah postingan menuduh Mahfud MD menerima sebuah mobil Camry dengan pelat nomor B 1 MMD dari seorang pengusaha.

BERITA TERKAIT

Mahfud mengatakan, akun Kakek Kampret telah menghina dirinya sehingga ia melaporkan akun itu ke pihak kepolisian.

"Akun itu membuat cuitan 'Saudara Mahfud MD apa benar mobil Camry punya Anda, pelat B 1 MMD adalah setoran dari pengusaha besi dari Karawang eks cabup PDI-P? Atas dasar apa pemberian itu? Kakek sekadar bertanya'," kata Mahfud menirukan unggahan akun @KakekKampret_ di Mapolres Klaten, Jumat, dikutip dari Kompas.com.

Netter yang sebut Mahfud MD terima mobil dari ex cabup PDIP
Netter yang sebut Mahfud MD terima mobil dari ex cabup PDIP (Twitter.com)
Netter yang sebut Mahfud MD terima mobil dari ex cabup PDIP
Netter yang sebut Mahfud MD terima mobil dari ex cabup PDIP (Twitter.com)

Mahfud menjelaskan, mobil Camry miliknya itu dibeli pada 2013 atau tiga hari sebelum dirinya pensiun dari MK.

"Karena mobil dinas saya akan ditarik oleh negara, saya tarik uang saya yang ada di MK dan beli mobil ini cash."

"Kok lalu dikaitkan Pilbup yang terjadi tahun 2015, tidak ada kaitannya," ujarnya.

Tak lama setelah dilaporkan ke polisi akun Kakek Kampret menghilang di Twitter.


Akun Kakek Kampret menghilang di Twitter.
Akun Kakek Kampret menghilang di Twitter. (Tangkap layar Twitter)

Baca: Dilaporkan ke Polisi, Akun Kakek Kampret Menghilang, Ini Kata Mahfud MD

Namun, Kepolisian Resor (Polres) Klaten berhasil menemukan jejak digital akun Kakek Kampret.

Hal tersebut dikatakan Kapolres Klaten, AKBP Aries Andhi ditemui sesuai mengikuti "Apel Gabungan TNI-Polri untuk Pengamanan Pilpres dan Pileg" di lapangan Dirgantara Lanud Adi Soemarmo Solo, Jawa Tengah, Jumat (5/4/2019).

"Perkembangan sampai saat ini masih dalam proses penyelidikan," kata AKBP Aries Andhi, dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.

Dia menambahkan, proses penyelidikan kasus pencemaran nama baik yang menggunakan sarana IT di dunia maya tentunya memiliki spesifikasi khusus dan memiliki nilai kesulitan.

Sehingga proses penyelidikan kasus tersebut, kata Kapolres, berbeda dengan tindak pidana pada umumnya.
"Tapi untuk jejak digitalnya sudah kita temukan," ucap Aries.

Terkait hal tersebut, Mahfud MD sebagai orang yang melaporkan akun Kakek Kampret, ikut berkomentar lewat akun Twitter pribadinya.

Menurut Mahfud, sebagai pengadu sekaligus korban, sepakat jika pengungkapan kasus ini ditangguhkan hingga setelah Pemilu 2019, 17 April 2019.

Hal ini ia lakukan agar kepolisian tidak dituding karena mengistimewakan laporannya secara diskriminatif.

"Sbg pengadu yg jd korban sy setuju saja kasus ini ditangguhkan pengungkapannya sampai stlh pemilu 17 April agar Polisi tak dituding mengistimewakan laporan saya scr diskriminatif--> Polisi Temukan Jejak Digital Akun @KakekKampret_ yang Hina Mahfud MD," cuit Mahfud MD sembari mengunggah berita dari Kompas.com.

Cuitan Mahfud MD itu pun menuai beragam komentar dari netter, yang satu di antaranya meminta agar kasus ini terus diusut.

Sebab netter ikut ikut jengkel saat melihat kasus antara Mahfud MD dengan akun yang tidak jelas.

Dalam cuitannya selanjutnya, Mahfud MD menulis, itu bukanlah akun yang tidak jelas.

Menurutnya, ada jaringan yang berbagi tugas, mulai dari melempar isu, 'menggoreng' isu tersebut, hingga terus menyerangnya agar tak melapor.

Dengan alasan ini adalah alam demokrasi.

Namun, dari penjejak akun milik teman Mahfud MD di Undip, dirinya bahkan sudah tahu foto-foto pemilik akun itu di Sumatera Barat, Jawa Timur, dan lainnya, termasuk nomor registrasi.

"Itu bkn akun tak jelas."

"Ada jaringannya yg berbagi tugas: ada yg lempar isyu, ada yg goreng, ada yg sengaja trs nyrang sy agar tak melapor dgn alasan ini alam demokrasi."

"Dari penjejak akun teman Undip sy bahkan sdh tahu foto2 mereka di Sumbar, Jatim, dll trmsk nomer registrasi," tulis Mahfud MD.

Sempat Perang Komentar

Setelah akun Kakek Kampre dilaporkan ke polisi, rupanya Mahfud MD dengan akun tersebut sempat 'perang' komentar di Twitter, hingga Jumat (2/3/2019).

Bukannya mereda atau mengakui kesalahannya lantaran telah menyebar hoaks, akun Kakek Kampret kembali melontarkan tuduhan pada Mahfud MD.

Hal ini masih terkait mobil Toyota Camry milik Mahfud MD.

Akun Kakek Kampret itu menulis, kenapa pelat nomor mobil B 1 MMD pada Toyota Camry milik Mahfud tidak terdaftar di daftar pemilik kendaraan di Samsat DKI?

"Saudara @mohmahfudmd mengapa nopol B 1 MMD mobil camri punya anda tidak terdaftar di daftar pemilik kendaraan yg terdaftar di samsat DKI, tolong dijawab jgn lapor polisi ya," tulis akun Kakek Kampret seperti dilansir Tribunnews.com, Sabtu (2/3/2019).

Mahfud MD pun langsung memberikan klarifikasi terkait pertanyaan akun Kakek Kampret itu dengan jawaban yang cukup telak.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu pun tak sungkan pertanyaan akun Kakek Kampret itu bodong!

Mahfud MD bilang, saat dirinya membeli mobil Toyota Camry tersebut, ia masih ber-KTP Jakarta.

Pasalnya, ia masih menjabat sebagai ketua MK dan memiliki alamat di Jakarta.

Setelah adanya KTP elektronik, mobil pun harus dimutasi ke Yogyakarta lantaran alamat rumah Mahfud MD berada di Yogyakarta.

Alamat mobil pun, lanjut Mahfud MD, harus sama dengan KTP elektronik.

Di akhir cuitannya, Mahfud MD pun sempat menantang akun Kakek Kampret untuk mencari pertanyaan apalagi.

"Pertanyaan bodong, Kakek. Waktu beli mobil sy ber-KTP Jakarta krn sbg ketua MK sy pny alamat di Jakarta."

"Stlh ada KTP Ekektronik, mobil hrs dimutasi ke Yogya krn alamat saya di Yogya. Alamat mobil hrs sama dgn KTP Elektronik."

"Mau cari2 pertanyaan lagi? Hahaha," tulis Mahfud MD.

Lebih lanjut Mahfud MD menjelaskan, mobil Toyota Camry miliknya terdaftar di Samsat DKI sejak dibeli hingga habis masa pajak di DKI Jakarta.

Setelah itu, mobil pun dimutasi ke Yogyakarta.

Pria asal Sampang, Madura itu menyatakan, bila akun Kakek Kampret terus-menerus mencari kesalahan mobil tersebut, tidak akan pernah ketemu dan hanya buang-buang waktu.

Mahfud MD pun kembali menegaskan, akun Kakek Kampret harus menjelaskan semua tudingan serta hoaksnya kepada pihak kepolisian.

"Sepenuhnya mobil saya terdaftar di Samsat DKI sejak dibeli sampai habis masa pajak DKI, stlh itu dimutasi ke Yogya."

"Anda cari2 kesalahan dgn mobil itu juga takkan ketemu, hanya buang2 waktu."

"Pokoknya, Kakek tersayang harus menjelaskan ke Polisi. Percayalah, ini takkan ngambang."

(Tribunnews.com/Sri Juliati)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas