Mulai Besok, Simak Bacaan Niat Puasa Syaban Lengkap Beserta Latin dan Artinya
Simak bacaan niat puasa sunah Syaban lengkap berserta latin dan artinya.
Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Daryono
Simak bacaan niat puasa sunah Syaban lengkap berserta latin dan artinya.
TRIBUNNEWS.COM - Simak bacaan niat puasa sunah Syaban lengkap berserta latin dan terjemahannya.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui Lembaga Falakiyah mengumumkan awal bulan Syaban 1440 H.
Dilansir nu.or.id, bulan Syaban 1440 H jatuh pada besok, Minggu (7/4/2019).
Awal bulan Sya'ban 1440 H bertepatan dengan Ahad Pahing (mulai malam Ahad), 7 April 2019, atas dasar istikmal karena tidak ada perukyat yang dapat melihat hilal pada Jumat petang," kata KH Ahmad Ghazalie Masroeri melalui siaran pers yang NU Online terima pada Jumat (5/4/2019).
Bulan Syaban merupakan yang memiliki keistimewaan yakni nisfu Syaban.
Malam Nisfu Syaban jatuh pada pertenghan bulan Sya'ban. Atau tanggal 15 Hijriah
Malam Nisfu Syaban, menurut perhitungan akan jatuh pada Minggu malam Senin tanggal 21 April 2019.
Pada malam tersebut juga dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan amalan.
Selain itu umat Islam juga dianjurkan berpuasa pada bulan Sya'ban.
Baca: 1 Syaban Jatuh Pada Minggu 7 April 2019, Bagaimana Hukum Berpuasa Setelah Nisfu Syaban?
Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Imam al Bukhari disebutkan.
عَنْ أَبِي سَلَمَةَأَنَّ عَائِشَةَ -رضي الله عنها- حَدَّثَتْهُ قَالَتْ: "لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ...
Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Salamah, bahwa Aisyah berkata: Nabi tidak berpuasa pada satu bulan lebih banyak selain di bulan Sya’ban. Sesungguhnya Nabi berpuasa pada bulan Sya’ban (seolah-olah) pada seluruh bulan.” (HR. Bukhari)
Meski tidak setiap hari, namun karena saking seringnya Nabi didapati berpuasa di bulan Sya’ban, maka disebutkanlah seolah Nabi berpuasa di bulan Sya’ban setiap hari. Imam al Qasthalani dalam Irsyadus Sari yang merupakah syarah Shahih al Bukhari mencatat alasan Nabi memperbanyak puasa di bulan Sya’ban.