Pelaku Pengeroyokan Audrey Membantah Tuduhan Merusak Keperawanan Korban, Sampaikan Permintaan Maaf
Pelaku kasus pengeroyokan Audrey gelar konferensi pers, membantah tuduhan merusak keperawanan, sampaikan permintaan maaf di hadapan awak media.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
Pelaku kasus pengeroyokan Audrey gelar konferensi pers, membantah tuduhan merusak keperawanan, sampaikan permintaan maaf di hadapan awak media.
TRIBUNNEWS.COM - Tujuh pelaku kasus pengeroyokan Audrey (14) melakukan konferensi pers di Mapolresta Pontianak.
Dalam konferensi pers yang digelar pada Rabu (10/4/2019), seorang pelaku membantah tuduhan soal mereka melecehkan Audrey.
Ketujuh pelaku menghadiri Mapolresta Pontianak mengenakan masker untuk menutupi wajah mereka.
Di hadapan media, pelaku meminta maaf kepada Audrey selaku korban dan juga keluarga korban.
Baca: Hotman Paris Sebut Pelaku Pengeroyokan Audrey Bisa Ditahan dan Diadili meski di Bawah Umur
"Saya selaku pelaku dari 12 orang ini, terutama saya meminta maaf terhadap korban dan kepada keluarga korban," ujar seorang pelaku.
Pelaku juga mengungkapkan kejadian sebenarnya tidak seperti yang ramai diberitakan.
Mereka mengaku saat ini menjadi korban bully karena banyak yang meneror dan melontarkan penghinaan.
"Dan saya semua harus tahu, di sini itu saya korban. Karena saya sekarang sudah dibully, dihina, dicaci, dimaki, diteror. Padahal kejadiannya tidak seperti itu," ujarnya seperti dikutip Tribunnews dari video Tribun Pontianak.
Sebelumnya banyak yang menyebutkan bahwa pelaku telah mengeroyok Audrey hingga membentukan kepala korban ke aspal.
Tak hanya itu, pemberitaan sebelumnya menyebutkan pelaku telah merusak keperawanan korban.
Pelaku mengaku bahwa saat kejadian, tidak ada penyekapan apalagi merusak keperawanan korban.
"Tidak ada penyekapan, tidak ada seretan, tidak ada menyiram secara bergiliran, tidak ada membenturkan kepalanya ke aspal. Itu tidak ada," aku pelaku.
"Apalagi untuk merusak keperawanannya," lanjutnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.