UPDATE Kasus Audrey, Kata Presiden Jokowi hingga Hasil Visum yang Sesungguhnya
Update Kasus Audrey, Kata Presiden Jokowi hingga Hasil Visum yang Sesungguhnya, Simak Ulasan lengkap beritanya berikut ini
Penulis: Umar Agus W
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
Update Kasus Audrey, Kata Presiden Jokowi hingga Hasil Visum yang Sesungguhnya
TRIBUNNEWS.COM - Kasus Pengeroyokan terhadap siswi SMP di Pontianak nampaknya terus bergulir.
Dari hasil visum yang mulai dirilis tepat pada hari ini, Rabu (10/4/2019) hingga menyita perhatian sejumlah pihak.
Tak terkecuali Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga turut menyampaikan keprihatinannya.
Hal itu disampaikan Presiden dalam menanggapi kasus pengeroyokan yang menimpa Audrey.
Baca: Sudah Lebih dari 3 Juta Akun Tandatangani Petisi #JusticeForAudrey di Change.org
“Kita semua sedih, kita semua berduka atas peristiwa perundungan itu,” ucap Presiden di Kompleks GBK berdasarkan realis yang diterima tribunnews pada Rabu, (10/4/2019).
Presiden juga menambahkan bahwa pihaknya telah meminta Kapolri untuk bertindak tegas mengenai kasus ini.
“Saya sudah perintahkan kepada Kapolri untuk tegas menangani ini sesuai prosedur hukum,” kata Presiden.
Kendati demikian, namunpresiden juga mengungkapkan jika dalam pandangannya, adanya perubahan interaksi di masyarakat.
“Ada sesuatu masalah yang berkaitan dengan pola interaksi sosial antarmasyarakat yang berubah lewat media sosial."
"Ini adalah masa transisi yang kita semua harus hati-hati."
"Terutama awasi betul anak-anak kita, jangan sampai terjebak pada pola interaksi sosial yang sudah berubah tetapi kita belum siap,” ungkap Presiden Joko Widodo.
Baca: Terkuak Hasil Visum Audrey Dikeroyok 12 Siswi SMA, Hotman Paris: Pelaku Minimum 5 Tahun Penjara!
Untuk itu, Presiden berharap agar orang tua, guru, dan masyarakat turut bersama-sama merespons setiap perubahan-perubahan yang ada, serta meluruskan hal-hal yang tidak benar di lapangan.
“Ini harus disikapi bersama-sama. Karena ada sebuah pergeseran, ada masa transisi pola interaksi sosial antarmasyarakat yang berubah karena keterbukaan media sosial,” tutur Kepala Negara.
Presiden juga tidak menampik bila ada usulan revisi terhadap regulasi yang berkaitan dengan anak-anak.
“Tapi yang paling penting budaya kita, etika kita, norma-norma kita, nilai agama kita, semua tidak memperbolehkan hal tersebut (perundungan),” pungkas kata Jokowi melalui, Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.
Baca: Pelaku Pengeroyokan Audrey Membantah Tuduhan Merusak Keperawanan Korban, Sampaikan Permintaan Maaf
Hasil Visum Audrey
Untuk diketahui, Seorang siswi SMP berinisial AU atau Audrey (14) menjadi korban pengeroyokan.
Korban yang masih duduk di bangku sekolah pertama atau SMP dikeroyok oleh 12 siswi SMA Pontianak.
Kasus ini pun viral hingga muncul sejumlah dukungan bahkan petisi online.
Namun berkaitan dengan hal tersebut hasil visum pun telah dirilis tepat pada Rabu (10/4/2019) hari ini.
Melansir dari tribunnews.com yang dikutip dari tribunpontianak Kapolresta Pontianak, Kombes M Anwar Nasir mengatakan jika tidak ada bengkak di kepala korban.
Selain itu, dari hasil visum yang dikeluarkan Rumah Sakit Pro Medika Pontianak, hari ini, Rabu (10/4/2019) juga menyatakan jika Kondisi mata korban juga tidak ditemukan memar.
Berdasarkan atas hasil Visum tersebut, penglihatan korban juga normal.
Kapolresta Pontianak juga menambahkan jika memang tidak ditemukan bekas darah di area Telinga, Hidung serta Tenggorokan dari Audrey.
"Kemudian dada tampak simetris tak ada memar atau bengkak, jantung dan paru dalam kondisi normal," katanya.
Kondisi perut korban, sesuai hasil visum tidak ditemukan memar.
Bekas luka juga tidak ditemukan.
"Kemudian organ dalam, tidak ada pembesaran," jelasnya.
Selanjutnya Kapolresta menyampaikan hasil visum alat kelamin korban.
Menurut Kapolresta, selaput darah tidak tampak luka robek atau memar.
Anwar mengulangi pernyataannya terkait hal ini.
"Saya ulangi, alat kelamin selaput dara tidak tampak luka robek atu memar," katanya.
(Tribunnews.com/ Umar Agus W)