UPDATE Kasus Penganiayaan Siswi SMP di Pontianak, Akun Instagram Au Banjir Komentar
Netter ramai-ramai menuliskan komentar di akun Instagram dan Facebook milik Au setelah cerita penganiayaan yang dialaminya viral.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Pravitri Retno W
Netter ramai-ramai menuliskan komentar di akun Instagram dan Facebook milik Au setelah cerita penganiayaan yang dialaminya viral.
TRIBUNNEWS.COM - Kasus penganiayaan Au (14), siswi SMP di Pontianak, Kalimantan Barat masih jadi perhatian publik, Kamis (11/4/2019).
Hal ini dibuktikan dengan terus mengalirnya dukungan pada Au lewat media sosialnya.
Ya, siswi SMP di Pontianak tersebut cukup aktif di media sosial.
Di Instagram, misalnya.
Sempat dikunci, kini Au membuka kembali akunnya tersebut.
Baca: Mendikbud Tengok Siswi SMP Korban Pengeroyokan Pelajar SMA di Pontianak
Baca: Hukuman Apa yang Layak untuk Tersangka Pengeroyok Siswi SMP Pontianak?
Baca: Hasil Visum Siswi SMP Tak Ada Memar, Hotman Paris Benarkan Diversi untuk Tindak Pidana Ringan
Sama seperti remaja kebanyakan, Au memilih mengisi akun Instagram-nya dengan postingan foto dirinya.
Hingga berita ini dituliskan, ada enam postingan berupa foto diri di akun Au yang kini diikuti lebih dari 467 ribu follower.
Au mengunggah foto pertamanya di akun Instagram pada 8 Februari 2019.
Postingan itu adalah foto selfie-nya dengan enam gaya berbeda.
Sementara postingan terbaru, Au mengunggah foto dirinya pada 3 April 2019 atau seminggu yang lalu.
Pada postingannya, Au tak jarang menuliskan lelucon atau curhatan tentang apa yang dialaminya.
Misal pada postingan pertamanya.
"Ikan hiu beli kaca, i love you buat yg baca hihi," tulis Au.
Atau saat dia berfoto di depan kaca, yang diduga saat itu, ia di toilet umum.
"Susah ya kalau jalan itu sendiri mulu," tulisnya.
Pada postingan lain, Au tampak menuliskan curhatan kesedihannya.
"Ada saatnya dalam hidupmu engkau ingin sendiri saja bersama angin, menceritakan seluruh rahasia, lalu meneteskan air mata," tulis dia.
Selain itu, sama seperti remaja pada umumnya, Au pun kerap mengunggah beberapa momen bersama teman-temannya lewat Instagram Stories-nya.
Nah, di akun Instagram pula, netter memberikan dukungan dan simpati pada remaja 14 tahun ini.
Dalam postingan terakhir Au, setidaknya dikomentari lebih dari 22 ribu komentar dari netter.
Kebanyakan berisi dukungan agar masalah yang dihadapinya lekas selesai.
m.muzakki_za: Lekas sembuh ya semoga cepat kelar masalah nya keep spirit
lalu_ilyas: Segera pulih audrey
nabilazirus: gws audrey tetep semangat, dan jangan sedih lagi insyaAllah semua perbuatan jahat org org itu dibalas sama Allah SWT. allah maha adil
fitrysy: Gws sayang.. jika hukum indonesia gk adil, masih ada hukum akhirat yg bakal menimpa mereka, dan sanksi sosial yg mereka dapat. Tapi seluruh rakyat Indonesia berharap para pelaku dihukum dengan seadil-adilnya.Yg kuat sayang dan lawan rasa takut dengan bangkit kembali, buat mereka iri sama kamu sayang. We love you audrey
monicasyafra: Ahh syg audreyyy cpt sembuh sygg biar bise jln jlnn bareng lagiii
wijayahamidah: Untuk Audrey semoga cepat sembuh dan gunakan moment ini untuk lebih mendekatkan diri sama Allah, Allah sayang Audrey makanya dikasih teguran kecil agar menjadi remaja yg sholehah dan berpenampilan sesuai usia, bijak dalam bertutur sapa dan santun dalam pergaulan.
onaddbd_: Cepet sembuh ya sayang kami sayang dd Audrey kami butuh dd Audrey sehat #justiceforaudrey
adi_devo: Bukan masalah soal sifat atau kelakuanmu yang katanya 'mungkin' kurang lebih sama seperti pelaku dek, tapi ini lebih ke sisi kemanusiaan pelaku yang sudah hilang entah kemana.., jangan tutupi jika itu memang kamu yang dulu, buktikan bahwa kejadian ini membuatmu semakin paham dan dewasa dek.., tetap semangat dan belajarlah dari kejadian ini #justiceforaudrey
Banyak Akun Fake
Di balik kasus penganiayaan terhadap Au, ada beberapa pihak yang menyalahgunakan viralnya kasus tersebut.
Satu di antaranya dengan membuat beberapa akun fake alias palsu di Facebook dan Instagram.
Dari penelusuran Tribunnews.com, lebih dari 20 akun fake dengan nama Au muncul di akun Instagram.
Sementara di Facebook, akun yang diduga milik Au juga menulis postingan soal banyaknya akun fake.
"Maaf teman, teman selain akun au****, akun au****yg lainnya fake, thankss," tulis akun tersebut.
Namun, belum diketahui secara persis, apakah akun Facebook tersebut benar-benar milik Au.
Sebagaimana diketahui, kasus pengeroyokan terhadap seorang siswi di Pontianak, Au (14), memasuki babak baru.
Pelaku pengeroyokan serta beberapa saksi menyatakan permintaan maaf pada Rabu (10/4/2019) sore.
Permintaan maaf tersebut disampaikan di aula Mapolresta Pontianak.
Pada kesempatan tersebut, para tersangka juga mengaku mendapatkan ancaman dari sejumlah pihak.
Mereka juga berharap masyarakat Indonesia mau memaafkan perbuatan mereka.
Lebih lanjut, pelaku juga meminta warganet untuk tidak terus mengintimidasi mereka.
"Saya sebagai satu pelaku, saya sedih, meminta maaf atas perlakuan saya terhadap AU. "
"Dan saya sampai menyesal sampai keterlaluan kelakuan saya ini," ucap seorang pelaku berinisial FZ alias LL dikutip dari tayangan Youtube KOMPASTV.
Hal yang sama juga dinyatakan oleh seorang pelaku berinisial NB alias EC.
"Saya minta maaf kepada AD dan keluarganya. Saya menyesal," tambah tersangka NB alias EC.
Selain meminta maaf, para pelaku juga melakukan klarifikasi isu yang beredar di media sosial.
Pelaku menegaskan, mereka tidak melakukan pengeroyokan apalagi merusak organ vital korban.
Sementara itu, pihak kepolisian telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus pengeroyokan ini.
Ketiga tersangka tersebut yakni masing-masing berinisial FZ alias LL (17), TR alias AR (17), dan NB alias EC (17).
Hal tersebut disampaikan oleh Kapolresta Pontianak, Kombes Pol Anwar Nasir.
Anwar mengatakan, penetapan ketiga tersangka dilakukan setelah adanya penyidikan terhadap sejumlah saksi.
Pihak kepolisian juga telah menerima hasil rekam medis dari Rumah Sakit Pro Medika Pontianak.
Anwar menyebut pelaku mengakui perbuatannya menganiaya korban AU.
"Dalam pemeriksaan terhadap pelaku, mereka juga mengakui perbuatannya menganiaya korban," kata Anwar, Rabu (10/4/2019) dikutip dari Kompas.com.
Sebelumnya, Anwar juga menyampaikan hasil visum dari korban AU.
Dari hasil visum diketahui jika tak ada bengkak di kepala korban, kondisi mata tidak ada memar, dan penglihatan normal.
Untuk kondisi telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) tidak ditemukan darah.
Dada korban tampak simetris tak ada memar atau pun bengkak.
Kondisi jantung dan paru-paru korban dalam keadaan normal.
Sementara untuk kondisi perut korban tidak ditemukan memar ataupun bekas luka.
Pihak rumah sakit juga tidak menemukan adanya pembesaran di organ dalam.
Anwar juga menyebut, hasil visum menunjukkan selaput dara korban tidak tampak luka robek atau memar.
Ia bahkan mengulangi pernyataannya ini.
"Saya ulangi, alat kelamin selaput dara tidak tampak luka robek atu memar," katanya dikutip dari TribunPontianak.co.id.
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Miftah)