Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Kopi Gayo Kini Bukan Hanya Berasal dari Aceh, Ada Gayo 1, Gayo 2 yang Rasanya Mirip Aslinya
Salah satu kopi dari Indonesia yang cukup terkenal hingga mancanegara adalah kopi Gayo. Kopi Gayo merupakan kopi yang ditumbuh-kembangkan dari Gayo
Penulis: Muhammad Rubeth
Editor: Yulis
KOPI merupakan salah satu komoditas perdagangan terbesar nomor dua di dunia setelah minyak. Alasannya karena komoditas kopi merupakan komoditas konsumsi yang hampir dikonsumsi oleh setiap kalangan.
Baik kalangan bawah, menengah maupun atas yang juga tidak membedakan suku, agama maupun latar belakang lainnya. Meski demikian setiap kalangan memiliki caranya masing-masing dalam menikmati kopi.
Salah satu negara produsen kopi terbesar di dunia adalah Indonesia. Indonesia menduduki peringkat keempat setelah Brazil, Kolombia dan Vietnam.
Kopi dari Indonesia sangat beragam jenis, varietas dan asalnya. Karena iklim di Indonesia sangat mendukung sehingga pertanian kopi di Indonesia menjadi sangat unggul di mata dunia.
Menjamurnya dunia perkopian dewasa ini menjadikan industri kopi sebagai industri yang sangat menguntungkan. Mulai dari perkebunannya, pengolahan pasca panen, perdagangan biji mentah hingga saat diseduhkan baik di kofisyop maupun di warkop-warkop sekitar semuanya mendatangkan nilai ekonomi bagi pelakunya.
Salah satu kopi dari Indonesia yang cukup terkenal hingga mancanegara adalah kopi Gayo. Kopi Gayo merupakan kopi yang ditumbuh-kembangkan dari daerah Aceh, lebih tepatnya di dataran tinggi Gayo.
Tentu nama dari Kopi Gayo dirujuk dari daerah asalnya. Seperti halnya kopi-kopi lain yang juga diberi nama sesuai asalnya seperti Kopi Mandheling, Toraja, Temanggung, Bali, Flores hingga Papua yang memiliki nama kopi yang disandarkan dari daerahnya masing-masing.
Meski demikian, seiring majunya teknologi dan perkembangan zaman, Kementerian Pertanian telah mengembangkan salah satu varietas tanaman kopi unggul lokal yang berasal dari dataran tinggi Gayo menjadi sebuah varietas baru dengan nama Gayo 1 dan Gayo 2.
Yang pada mulanya Kopi Gayo hanya memiliki sertifikat indokasi geografis sebagai pertanda bahwa kopi tersebut berasal dari dataran tinggi Gayo, Aceh, saat ini dengan adanya pengembangan varietas Gayo 1 dan Gayo 2 menjadikannya dapat ditanam di daerah-daerah lain yang memiliki letak geografis yang sesuai untuk perkebunan kopi agar dapat menghasilkan kopi yang memiliki mutu yang unggul.
Namun apakah kopi ini akan tetap dinamakan Kopi Gayo? Tentu jika merujuk pada asal kopi itu ditanam dan diproses maka kopi tersebut tidak bisa dikatakaan Kopi Gayo secara geografis, melainkan dapat disebut sebagai Kopi Gayo dari segi varietasnya.
Sebagai contoh varietas Kopi Gayo ditanam di lereng Gunung Kawi, Malang, Jawa Timur. Maka saat kopi tersebut telah dipanen dan sudah melewati tahap proses maka kopi tersebut secara asalnya akan disebut sebagai Kopi Gunung Kawi. Namun juga tetap bisa diimbuhi dengan sebutan varietas Gayo agar menjadi nilai ekonomi yang baik dan berdaya saing tinggi.
Itulah alasan mengapa Kopi Gayo tidak harus berasal dari dataran tinggi Gayo, Aceh. Meski demikian masih terdapat perbedaan rasa yang dihasilkan apabila kopi tersebut ditanam di daerah lain dengan iklim yang berbeda.