Lautan Kepalan tangan Panaskan Aksi Mangini Cs
Lautan kepalan tangan dari ribuan penonton memanaskan konser Dream Theater di Ancol Sabtu malam (22/4) 2012.
Penulis: Willem Jonata
Editor: Agung Budi Santoso
Eksperimennnya menggabungkan keyboard dengan teknologi Ipad cukup berhasil melahirkan harmonisasi nada yang klop. Petrucci tidak mau ketinggalan dengan beraksi solo gitar usai "On The Backs of Angels".
Sayang, John Myung terlalu kalem. Mungkin, hal itu menjadi bagian dari kedisiplinannya menjaga porsi dalam komposisi lagu yang dimainkan Dream Theatre.
Sementara, Doddy Katamsi, vokalis Seven Years Later, punya penilaian bahwa pemampilan Labrie kurang prima. Menurutnya, LaBrie tidak bernyanyi segila konser-konser sebelumnya.
"Bukan jelek. Biasanya dia lebih gila dari itu. Lu lihat aja konser mereka yang lain, gila-gilaan. Mungkin karena panas ya," ucapnya.
Ada pun, Dream Theatre pandai mengatur dinamika. Mereka tidak hanya memainkan komposisi rock progresif yang cepat. Komposisi balada yang manis dan menghanyutkan seperti "The Man Silent" dan "Beneath The Surface" membuat penonton menarik napas sejenak. Petrucci mengiringi Labrie dengan gitar akustik.
Meski bukan lagu terakhir tampaknya "The Spirit Carries On" menjadi pamungkas pertunjukan malam itu.
Ribuan penonton kompak sing a long bersama LaBrie dengan lengkingan vokalnya. "If i die tomorrow/I'd be all right/Because I believe/That after we're gone/The spirit carries on." Nuansa magis menyeruak.
Secara keseluruhan, Dream Theatre membawakan 14 lagu. "Jaga diri kalian. Sampai ketemu lagi," seru Labrie. Pertunjukan terasa sangay singkat. Ribuan penonton rupanya tidak terima. Mereka berteriak "more" supaya Dream Theatre tidak menyudahi begitu saja. "Pull Me Under" kemudian menjadi penutup.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.