Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Sejumlah Firasat Sebelum Uje Meninggal Dunia

Adik kandung Uje, Fajar Sidik, mengungkapkan sejumlah tanda kurang baik sebelum kakaknya meninggal dunia.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Sejumlah Firasat Sebelum Uje Meninggal Dunia
Tribun Jakarta/JEPRIMA
Sejumlah warga berwisata ziarah ke makam Ustad Jefri Al Buchori atau biasa di panggil Uje di Tempat Pemakaman Umum (TPU), Karet, Jakarta Pusat, Jumat (9/8/2013). Memasuki H + 2 Idul Fitri makam Uje masih terlihat ramai dikunjungi para peziarah yang ingin mengirim doa maupun hanya sekedar berkunjung. (Tribun Jakarta/Jeprima) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Adik kandung Ustadz Jeffry Al Buchori, Fajar Sidik, mengungkapkan sejumlah tanda kurang baik sebelum kakaknya meninggal dunia.

Menurut Sidik, firasat pertama terlihat saat Uje menyampaikan informasi lewat pesan broadcast Blackberry Messenger (bbm) pada beberapa hari lalu.

Saat itu, menginformasikan dirinya sudah tidak lagi menggunakan BB.

"Semuanya di-broadcast, di bilang kalau BB ini tidak saya gunakan lagi, mohon maaf lahir batin, wassalamualaikum," ungkap Sidik usai pemakaman Uje di TPU Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (26/4/2013).

Tak lama kemudian, lanjut Sidik, telepon seluler BB Uje tercebur di kolam renang.

"Dan khatamlah BB itu. Ditanya kenapa tak pakai BB lagi, katanya error trus. Lalu dikasih BB lagi sama teman ustad, sama nomor hp-nya juga. Tapi, anehnya, waktu di-invite enggak bisa. Waktu saya miscall enggak bisa, tapi dia bisa telepon saya. Yah, saya langsung simpan nomor itu dan bagikan ke teman-teman," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Firasat janggal kedua yang dialami Sidik, yakni waktu merasakan dinginnya tangan Uje.

Sidik menceritakan, Uje memang kerap sakit bila kondisi fisiknya keletihan.

Untuk sakit terakhirnya, Sidik mengaku sudah berkali-kali mengajak kakaknya itu untuk berobat.

Namun, tak terlalu digubris oleh Uje.


"Ketika disini saya sempat berdebat, terus bilang ke umi (ibunda). Dia diajak berobat enggak mau, kasian dong jamaah," ujarnya.

Sidik mengajak Uje berobat karena tahu kakaknya itu harus fit menghadapi tablik akbar di Hongkong pada akhir pekan ini.

"Kata beliau, 'sudalah Ki, yang sakit kan gw, enggak usah ikut campur urusan gw dah. Saya jawab, 'Oh ya sudah kalau itu maunya'." tutur Sidik.

Sidik mengaku kaget saat Uje mendatanginya pada dua hari lalu sebelum meninggal dunia.

"Saya kaget pas lagi tidur, jidat saya dipegang sama dia. Katanya, kirain tidur. Saya pas dipegang tangannya dingin banget, bukan dingin AC. Uje bilang begini, 'Jangan salahkan Iba, jangan salahkan Opik, karena saya suka marah sama mereka, marahnya Uje (selaku) bos mereka, Allah kasih rezeki ke mereka lewat Uje, tapi saya suka cerewet," tuturnya.

Firasat terakhir, saat Uje memberikan uang Rp 500 ribu dari dompetnya ke putra dan putri Sidik.

"Uje kasih uang ke anak saya. Katanya, 'Ni om Pi (Jefri) punya uang, kamu bagi ya. Doakan om Pi yah biar masuk surga," ungkapnya.

"Saya tanya bercanda, 'terus ane bagaimana?. Katanya, 'Kan ente mau jadi anggota dewan," kata Sidik saat mengenang dirinya disindir oleh Uje saat itu. (coz)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas