Kalau Artis Pasang Tarif, Sedangkan Ustaz Tidak, Ini Istilahnya Menurut Solmed
"Kalau artis kan patok tarif, kalau kami tidak. Kalau ustad bukan tarif namanya, mereka suka menyebut bisyaroh, infak," kata Ustaz Solmed.
Penulis: Willem Jonata
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ustaz Solmed mengaku tak pernah mematok besaran tarif tertentu kepada siapapun yang meminta untuk menyampaikan tausiah. Sebagai ustaz, ia mengenal istilah bisyaroh atau tanda terima kasih dari jemaat yang mendengar tausiahnya.
"Kalau artis kan patok tarif, kalau kami tidak. Kalau ustad bukan tarif namanya, mereka suka menyebut bisyaroh, infak," ucapnya, Senin, (19/8/2013), di kediamannya kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Ia menuturkan bisyaroh itu biasanya berdasar kebijaksanaan antara si penyelenggara acara dan ustaz yang menyampaikan tausiah. Dengan kata lain adanya saling pengertian.
"Cuma kan ada pihak yang manfaatkan kebijaksanaan orang lain. Misalnya, ini kan acara sosial, eh terus tahu-tahu dijual (ada tiket masuk yang harus dibayar jemaat untuk mendengar tausiah). Bijak itu mengukur diri dan tidak ada unsur menipu," terangnya.
Ustaz yang beken lewat sinetron "Pesantren dan Rock N Roll itu, kemudian enggan berkomentar tentang surat terbuka seorang TKI yang bekerja di Hongkong, Rihanu Alifa, yang dipublis oleh Nabawia.com.
Dalam surat itu, Rihanu menuturkan kekecewaannya terkait reaksi Ustaz Solmed terhadap kabar yang menyebutkan dirinya menaikkan tarif saat diminta ceramah di Hongkong.
"Saya hanya ingin berpesan kepada diri saya dan kita semua, bahwa semua mukmin bersaudara. Ribut dengan saudara itu enggak ada untungnya. Yang terbaik adalah saling memaafkan dan mensucikan hati dan jiwa," tandasnya.