Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Cara Baim Wong Ngebut Belajar Akting Saat Ditunjuk Jadi Pemeran Soekarno

Ini yang dilakukan aktor Baim Wong untuk mendalami kharakter Soekarno. Ia mengaku tak paham sang proklamator.

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Cara Baim Wong Ngebut Belajar Akting Saat Ditunjuk Jadi Pemeran Soekarno
Tribun Jakarta/JEPRIMA
Pemain film yang memiliki nama asli Muhammad Ibrahim atau lebih dikenal dengan Baim Wong 
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar 
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktor Baim Wong diplot sebagai pemeran proklamator Soekarno dalam 'Film Soekarno'. Baim mengaku sebelumnya tidak pernah mengenal secara jauh sosok Soekarno. Ia pun mengaku salah satu orang yang buta soal kemerdekaan.
"Saya salah satu orang yang tidak tahu soal Soekarno, saya juga buta soal kemerdekaan," kata Baim dalam Konferensi Pers Peluncuran Produksi Film Soekarno di Jakarta, Kamis (5/9/2013).
Saat mendapatkan peran untuk menjadi sosok Soekarno, Baim langsung melakukan observasi tentang tokoh proklamator tersebut. Hal itu untuk lebih menjiwai kharakter Soekarno saat diasingkan di Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur.
"Saya begitu dapat peran sebagai Soekarno langsung observasi. Saya mulai baca buku mengenai Bung Karno," katanya.
Bahkan, setelah banyak membaca buku tentang Soekarno, Baim ingin mengetahui lebih jauh sosok presiden pertama Indonesia tersebut. Ada satu hal yang Baim kagumi dari sosok Soekarno.
"Saya senang Soekarno itu Islamnya kuat," pungkasnya. Film Soekarno yang akan segera dimulai produksinya mengisahkan sang proklamator selama masa pengasingan di Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur. Selama empat tahun sejak 1934-1938 Soekarno diasingkan di Flores.
Empat tahun di pengasingan yang jauh dari habitus politiknya, membuat Soekarno mengalami keteraasingan eksistensial paling parah di sepanjang hidupnya.
Namun ditengah keterasingan secara sosial-politik, Soekarno bukannya menjadi tak berdaya, namun menemukan kekuatan baru dalam melawan kolonialisme dan imperialisme.
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas