Saat Bergabung di Setia Band Drummer Cewek Ini Merasa Jet Lag
Pemain drum pendukung untuk grup pop Melayu Setia Band, Jeane Phealsa atau Alsa, mengaku lega bisa kembali bermain jazz rock
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Pemain drum pendukung untuk grup pop Melayu Setia Band, Jeane Phealsa atau Alsa, mengaku lega bisa kembali bermain jazz rock bersama band Fusion Stuff, yang dibentuknya bareng Krishna Siregar (keyboard), Kadek Rihardika (gitar), Dames Nababan (saksofon), dan Franky Sadiki (bas).
"Dari awal main itu aku main jazz rock. Justru dari situ, pas ke Setia aku agak 'jet lag'. Tapi, pas balik lagi ke jazz, aku lebih lega," katanya seperti dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.
Hal ini diungkapkan perempuan kelahiran Depok, Jawa Barat, 4 Juni 1993 ini di sela penampilannya dalam Jakarta International Jazz Festival (JakJazz) 2013, akhir minggu lalu.
Kembali ke jalurnya, Alsa langsung ngebut membuat album perdana Fusion Stuff bersama rekan-rekan segrupnya.
"Semua sesuai yang diharapkan. Jadwal launching di Oktober ini. Promo schecule bulan depan sudah penuh. Kami bakal main di Makassar, Surabaya, dan Balikpapan," kata Alsa lagi.
Album pertama mereka berjudul The Battle. "Judul album kami The Battle, diambil dari judul lagu pertama yang kami ciptain. Kalau aku sendiri ciptain 'Means to Me', dan untuk Fusion Stuff musiknya instrumental sekali," terang Alsa.
Alsa mengaku menikmati kesibukannya bersama Fusion Stuff ketika statusnya sebagai pemain drum pendukung untuk Setia Band dianggapnya tak pasti.
"Aku di Setia Band cuma additional saja. Kalau additional itu enggak ada kata masuk, kata keluar. Cuma, beredarnya (kabar), Alsa sudah bagian dari Setia Band. Aku lebih ke koridornya saja, aku pengin ada kejelasan. Jangan (seperti) bukan pacar, tapi seperti jadi pacar. Kalau jadi member gimana, jadi additional gimana," tekan Alsa