Penyelenggara AMI Awards Siap Dikritik Demi Kemajuan
Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards ke-17 bakal diselenggarakan
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards ke-17 bakal diselenggarakan. Penghargaan ini ditujukan untuk memberi apresiasi para musisi dan pelaku industri musik dalam negeri untuk berkarya lebih baik.
Terkait dengan tujuan mulia tersebut, penyelenggara AMI Award siap untuk menampung beragam kritik demi memperbaiki sistem penilaian maupun pelaksanaannya.
Tantowi Yahya, ketua Yayasan AMI Awards, mengatakan sebuah kritik itu sangat diperlukan untuk bisa memperbaiki diri. Ia mengatakan dalam setiap penghargaan selalu saja ada kritik. Ia mengaku tak akan pernah alergi untuk menyikapi hujan kritik yang bakal datang.
''Membuat event besar itu tidak mudah. Dalam setiap penilaian selalu saja ada hal yang kontroversial, pasti ada yang tidak puas. Tapi kami akan berusaha memperbaikinya dan siap untuk menerima kritik yang membangun,'' kata Tantowi pada acara ramah tamah anggota AMI Awards di Jakarta.
Tantowi menyebutkan ajang sekaliber Grammy Awards saja tak luput dari kritik publik. Untuk itu ia mengajak semua pihak untuk memberikan masukan dan kritik agar penyelenggaraan AMI Awars yang tahun depan memasuki tahun ketujuh belas dapat berjalan lebih baik lagi.
''Kami siap menerima kritikan dari masyarakat musik di tanah air, tentu dengan kritik yang membangun. Kalau tidak ada kritik berarti anggotanya sudah apatis,'' ucap Tantowi Yahya yang juga politisi senayan ini.
Sementara itu Seno M Hardjo selaku Board of Directors menjelaskan untuk penyelenggaraan AMI Awards tahun depan pihaknya akan melakukan terobosan. Diantaranya dengan melakukan polling dan penilaian yang bisa diunduh lewat dunia virtual. Ia juga berjanji akan memberi ruang yang cukup luas untuk jenis musik indie.
''Kita akan mengikuti kemajuan teknologi dengan membuat sebuah terobosan untuk pendaftaran maupun penilaian karya pada penyelenggaraan tahun depan. Programnya sekarang ini sedang kami siapkan,'' Seno M Hardjo. (tb)