Ikke Nurjanah: Dangdut Itu Ladang Basah, Mudah Dikomersilkan
"Dangdut memang ladang yang basah, gampang dikomersilkan," ucap Ikke Nurjanah.
Penulis: Willem Jonata
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ikke Nurjanah mengakui dangdut adalah ladang yang basah. Jenis musik itu disukai banyak kalangan. Bahkan acapkali jadi suguhan hiburan andal setiap musim kampanye, seperti sekarang.
"Dangdut memang ladang yang basah, gampang dikomersilkan," ucap Ikke, Kamis, (27/3/2014), saat ditemui di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur.
Karena alasan itu pula, penyanyi dangdut muda bermunculan seperti jamur di musim hujan. Banyak yang terjun menjadi penyanyi dangdut untuk meraup rezeki. Ada pula penyanyi dengan genre lain banting setir jadi pedangdut.
Bagi Ikke hal itu tidak masalah. Hanya, ia mengharapkan siapapun yang menggeluti dangdut sebagai jalan hidup, memiliki motivasi lebih dari sekadar uang. Ia ingin mereka punya cinta terhadap musik dangdut itu sendiri.
"Sebaiknya mencintai (dangdut) lebih jauh. Sehingga kita punya tanggungjawab. Enggak asal, misalnya aku mau ngetop, aku mau populer," lanjut ibu beranak satu itu.
Ikke kadung percaya bahwa dengan cinta membuat penyanyi dangdut punya semacam tanggung jawab terhadap aktivitasnya. Paling tidak, mengetahui akar dangdut itu sendiri.
"Benang merahnya nyambung sama rasa. Kalau kita mengerjakannya dengan rasa itu pasti beda. Kita akan merasa memiliki, menyayangi menjaga musik dangdut," ucap pelantun lagu "Terlena" itu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.