Lagu-lagunya Tulus Itu Gambaran Pengalaman Pribadi
Tulus, penyanyi yang Februari lalu merilis album keduanya bertajuk "Gajah", menuai pujian dari pecinta musik Indonesia.
Penulis: Willem Jonata
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tulus, penyanyi yang Februari lalu merilis album keduanya bertajuk "Gajah", menuai pujian dari pecinta musik Indonesia. Lagu-lagunya, antara lain berjudul "Sepatu" dan "Baru, liriknya dinilai unik dan musiknya enak untuk didengar.
Pria bernama lengkap Muhammad Tulus Rusydi itu, tidak jumawa dengan segudang pujian yang dialamatkan kepadanya. Menurutnya, lagu-lagu yang diciptakannya itu, hanya sastra standar. Tidak terlalu banyak polesan. Yang diperhatikan lebih ke rima.
Namun, yang mungkin membuat lagu-lagunya terkesan unik dan enak didengar karena diciptakan dalam situasi perasaan yang emosional. "Memang (lagu-lagunya) kebanyakan dari pengalaman pribadi juga," ucapnya, di kawasan Senayan, Jakarta.
Tempat dan suasana juga mempengaruhi mood-nya dalam berkreativitas. Ia mengaku lebih nyaman menulis lagu ketika suasana sedang sepi dan hening. Tidak ada suara bising, yang kemudian dapat mengganggu konsentrasinya dalam merangkai kata-kata.
"Jadi, menulis lagu tetap harus di tempat yang sepi," lanjutnya.
Sudah kepikiran bikin lagu bertema Bulan Ramadan? "Saya belum kepikiran untuk bikin lagu Ramadan. Tapi, kemarin saya sempat menulisnya. Cuma kok belum bagus ya? Jadinya, enggak jadi deh," tandas pria kelahiran Bukit Tinggi, 20 Agustus 1987.