Menjelajah Banyuwangi, Syaharani Seperti Pulang Kampung
Syaharani menganggap Banyuwangi, Jawa Timur sebagai kampung halamannya sendiri. Padahal, ia lahir di Batu, Malang.
Penulis: Willem Jonata
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA. Syaharani menganggap Banyuwangi, Jawa Timur sebagai kampung halamannya sendiri. Padahal, ia lahir di Batu, Malang. Ia merasa demikian sejak menjelajahi Banyuwangi saat pembuatan video klip "Selalu Ada Cinta".
Banyak tempat di Banyuwangi yang menjadi lokasi syuting video klip tersebut. Di antaranya di Desa Kemiren, Pasar Blambangan, dan Pantai Pancur Banyuwangi. Bukan hanya tempat-tempat itu yang membuatnya terkesan, tapi juga orang-orangnya yang ramah dan menyenangkan. Karena sering mengikuti festival musik ia cukup dikenal di sana.
"Malah lebih ke pulang kampung gitu," ucapnya, ditemui dalam perilisan video klip "Selalu Ada Cinta" di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Keberadaannya di sana bersama teman-temannya yang tergabung dalam Syaharani and QueenFireworks mendapat sambutan dari masyarakat setempat.
Salah satunya seorang maestro Gandrung Banyuwangi, Temuk. Sebelum pulang ke Jakarta, Syahrini dan teman-temannya diminta mampir ke rumahnya. Di sana Syahrini diperlihatkan fotonya yang pernah ke Jakarta.
"Mereka sangat menghargai pernah main di sini, di mana-mana. Sementara saya kadang main di mana-mana enggak pernah notice," tandas wanita 43 tahun itu.