Djenar Maesa Ayu Tak Rela Jika Keindahan Alam Bali Rusak
Penulis Djenar Maesa Ayu kadung jatuh cinta terhadap Bali. Ia jatuh cinta dengan keindahan alam, adat istiadat, dan budaya yang bersahaja
Penulis: Willem Jonata
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penulis Djenar Maesa Ayu kadung jatuh cinta terhadap Bali. Ia jatuh cinta dengan keindahan alam, adat istiadat, dan budaya yang bersahaja. Itulah yang kemudian menjadi alasannya untuk bepergian ke Pulau Dewata tersebut.
"Saya mencintai alamnya, Bali dikenal karena alamnya," ucapnya, Selasa, (30/9/2014), ditemui di Rolling Stone Cafe, kawasan Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan.
Ia mencintai Bali bukan karena ada hotel berbintang, mal, atau tempat-tempat hiburan yang membuatnya pusing kepala. Makanya, ia terusik dengan rencana proyek reklamasi di Teluk Benoa, Bali, untuk pembangunan hotel, mal, dan sebagainya yang bisa berdampak pada masalah lingkungan.
Pembangunan tersebut, menurutnya, seolah ada upaya pihak tertentu membuat Bali menjadi seperti Jakarta yang sarat dengan kemacetan jalan-jalannya. Adapun banjir yang sampai sekarang belum ada solusinya.
"Jakarta itu kayanya mau dipindahkan ke Bali. Terus orang-orangnya, yang ditemui ya orang-orang Jakarta lagi. Pusing," ucapnya.
Alasan itu yang kemudian membuat Djenar mendukung gerakan perlawanan untuk menolak proyek reklamasi Teluk Benoa, Bali. Ia bergabung bersama sejumlah penyanyi dan musisi yang malam ini terlibat dalam konser "Svara Bumi", sebuah gerakan masyarakat Bali yang menolak reklamasi Teluk Benoa.