Mengampanyekan Penyelamatan Lingkungan, Personel Band Superman Is Dead Diintimidasi
Personel band Superman Is Dead mengaku diintimidasi setelah mereka sering menyuarakan penolakan reklamasi Teluk Benoa, Bali.
Penulis: Willem Jonata
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Personel Superman Is Dead (SID), gencar menyuarakan penolakan terhadap proyek reklamasi Teluk Benoa, Bali. Band yang beranggotakan Jerinx (drummer), Eka (bass), dan Bobby (gitar) tidak pernah berhenti mengampanyekan penolakan reklamasi tersebut sejak dua tahun silam.
Upaya dan perjuangannya untuk menyelamatkan lingkungan dari dampak reklamasi tersebut ternyata punya dampak. Mereka mendapatkan intimidasi dari orang-orang tak dikenal. Terutama Jerinx.
"Beberapa kali tempat usaha saya pernah didatangi oleh orang-orang yang tidak jelas dan menanyakan alamat rumah saya. Mereka ingin tahu di mana rumah saya," ucap Jerinx, semalam di Rolling Stone Cafe, sebelum konser Svara Bumi, konser yang menyuarakan penolakan terhadap reklamasi Teluk Benoa.
Bukan itu saja, ada juga orang yang mengaku sebagai aparat ingin menghubunginya melalui pesawat telepon. Di ujung telepon yang bersangkutan ingin bertemu. Namun, tidak jelas maksud dan tujuannya.
Sebetulnya, bukan Jerinx yang mengalam intimidasi. Masyarakat yang ikut terlibat dalam penolakan reklamasi tersebut juga mengalaminya.
"Itu sudah terjadi dari awal. Ketika gerakan ini masih kecil, masih puluhan orang, setiap kami demonstrasi di kantor gubernur yang paling sering kami sasar, kami diintimidasi oleh ormas-ormas kekar yang tidak ragu-ragu bermain kekerasan. Kami ditakut-takuti, mereka melontarkan kata-kata provokatif," terangnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.