Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

40 Tahun Donny Fatah Bersama God Bless: Staf KBRi yang Pilih Jadi Rocker

Kisah perjalanan karier bermusik Donny Fatah (65), selama 40 tahun bersama band rock legendaris God Bless dirangkum dalam sebuah buku biografi

Editor: Yulis Sulistyawan
zoom-in 40 Tahun Donny Fatah Bersama God Bless: Staf KBRi yang Pilih Jadi Rocker
Surya/Samsul Hadi
Asriat Ginting besama Donny Fattah menunjukkan buku biografi berjudul Donny Fatah - 40 Tahun Dalam God Bless dalam acara bedah buku di Kota Malang, Sabtu (27/12/2014). 

Laporan Wartawan Surya, Samsul Hadi

TRIBUNNEWS.COM, MALANG – Kisah perjalanan karier bermusik Donny Fatah (65), selama 40 tahun bersama band rock legendaris God Bless dirangkum dalam sebuah buku biografi setebal 207 halaman.

Buku biografi berjudul Donny Fattah, 40 Tahun Dalam God Bless yang ditulis oleh Asriat Ginting (42) itu mencoba mengupas lika-liku Donny Fattah dalam membesarkan band rock yang dibentuknya sejak 1974.

Buku biografi tentang Donny Fattah dilaunching sekaligus dibedah oleh Asriat Ginting di Toko Buku Togamas, Kota Malang, Sabtu (27/12/2014).

Donny Fattah yang mempunyai nama lengkap Gidon Patta Onoa Gagola itu juga ikut hadir dalam acara yang berlangsung dua jam lebih.

Dalam acara bedah buku itu, Asriat Ginting mengaku sebagai penggemar fanatik band rock God Bless. Bagi dosen Bahasa Mandirin di Universitas Tarumanagara itu, God Bless merupakan pelopor band rock di Indonesia. Tapi sayang, banyak generasi muda yang tidak tahu sejarah terbentuknya grup band tersebut.

“God Bless merupakan band rock legendaris di Indonesia yang sampai sekarang masih eksis. Tetapi, refrensi tentang sejarah terbentukan band tersebut masih minim. Saya khawatir, di masa yang akan datang cerita tentang God Bless sebagai pelopor band rock di Indonesia akan hilang. Maka dari itu saya mencoba melestarikannya dengan membuat buku tentang band itu,” kata Asriat.

Berita Rekomendasi

Asriat mulai menulis buku tersebut pada 2012 lalu. Sebelumnya, Asriat sudah kenal akrab dengan Donny Fattah. Untuk itu, ia tidak merasa kesulitan mengumpulkan materi untuk penulisan buku. Ia dapat melakukan wawancara secara internsif dengan Donny Fattah sewaktu-waktu.

“Penulisan buku sulit, hanya butuh waktu enam bulan sudah selesai. Yang sulit mencari sponsor untuk mencetak buku tersebut. Saya sudah menawarkan pencetakan buku itu ke beberapa sponsor tetapi tidak ada yang minat. Akhirnya saya cetak secara indie,” ujar lulusan jurusan Bahasan Mandarin Universitas Indonesia (UI) 1998 itu.

Asriat memilih Donny Fattah sebagai tokoh dalam buku itu karena faktor kedekatan. Selain itu, ia menganggap Donny Fattah juga sebagai salah satu pendiri God Bless. Donny Fattah memiliki kontribusi cukup besar dalam membesarkan God Bless. Ia menilai kehidupan Donny Fattah sejajar dengan perjalanan God Bless.

“Sebenarnya saya ingin membuat buku biografi untuk satu per satu personel God Bless. Tapi kan tidak bisa secara langsung. Sekarang saya menulis buku biografi Mas Donny dulu. Mungkin nanti ada penggemar yang menulis buku biografi untuk personel lain,” katanya.

Di buku itu, Asriat menceritakan perjalanan Donny Fattah dalam membesarkan God Bless. Ia juga menyinggung kehidupan Donny Fattah yang sudah akrab dengan musik sejak kecil. Tetapi, Donny mulai menjadi pemusik profesional sejak bergabung dengan band Fancy di era 1960-an. Pergaulan bermusik Donny pun semakin luas.

Donny mulai berkenalan dengan banyak pemusik rock yang sudah terkenal lebih dulu. Dari situ, Donny kemudian bertemu dengan Fuad Hasan, drummer top Indonesia kala itu dan diajak membentuk band rock. Band rock yang dibentuk dengan Fuad Hasan diberi nama Crazy Wheels dan kelak menjadi cikal bakal terbentuknya God Bless.

Dalam buku itu, juga diceritakan ketika Donny melalang ke Amerika Serikat dan bekerja sebagai staf KBRI di Houston Texas, pada 1981. Di negeri Paman Sam, Donny berkenalan dengan musisi internasional seperti Van Halen. Namun, pada 1983, Donny memilih kembali ke Indonesia dan membangkitkan God Bless.

Selain soal musik, Asriat juga menyinggung kehidupan pribadi Donny Fattah di buku itu. Ia menceritakan ketika Donny Fattah hampir kehilangan nyawa pada 2012. Kebiasaan Donny Fattah yang perokok berat menyebabkannya terkena penyakit jantung. Donny harus menjalani operasi untuk pemasangan ring di jantung.

Ketika itu, Donny Fattah berhenti total dari God Bless. Tetapi, nasib berkata lain, Tuhan masih menyayangi Donny dan memberikan kesembuhan. Donny pun akhirnya aktif kembali dengan God Bless. Pengalaman itu, membuat Donny berhenti merokok dan sekarang ia menjadi aktif ikut kampanye anti tembakau.

“Selama bersama God Bless, Mas Donnya sudah merilis 6 album. Sisi menarik lain, Mas Donny orangnya religius. Hal itu dapat dilihat dari beberapa lagu karyanya yang berjudul Anak Adam, Ingat, Penantian, dan Pengakuan (album Power Metal,” katanya.

Pada kesempatan itu, Donny Fattah mengatakan tidak pernah menyangka jika God Bless akan menjadi band rock besar. Dalam bermusik, ia hanya mengalir. Ia juga tidak mempunyai resep khusus untuk menjaga God Bless tetap eksis dalam usia 40 tahun. Menurutnya, jiwa para personel God Bless sudah menyatu dengan karakter musik band tersebut.

“Saya tidak pernah berpikir God Bless akan menjadi besar dan terkenal seperti ini. Saya bermain musik mengalir saja. Tetapi kalau orang Jawa bilang ndilalah God Bless menjadi terkenal, menjadi besar seperti sekarang. Semua itu karena kehendak Tuhan,” katanya.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas