Namanya Livi Zheng, Wajah Oriental, Siapa Sangka Lahir di Blitar, Sekarang Jadi Sutradara Hollywood
Menilik wajah dan namanya yang oriental, siapa sangka Livi Zheng lahir di Blitar, Jawa Timur. Sekarang jadi sutradara film-film Hollywood.
Editor: Agung Budi Santoso
”Setiap bangun pagi, saya latihan dan lari untuk meningkatkan stamina, lalu sekolah. Pulang sekolah, latihan lagi, baru pulang belajar mengerjakan PR. Di Beijing saya senang karena melakukan hal yang sangat saya gemari, yaitu bela diri. Dukanya, ya, kadang-kadang tidak bisa ikut teman- teman jalan-jalan,” ujarnya.
Selesai SMA di Beijing, Livi ke AS untuk kuliah ekonomi di University of Washington-Seattle. Selesai tiga tahun dengan predikat excellence, Livi masuk International Honors Society in Economics. Sambil kuliah, Livi juga aktif bertanding sebagai atlet wushu, karate, dan taekwondo. Sebagai atlet, ia mendapat lebih dari 26 medali dan trofi untuk pertandingan antar-klub, antarkota, antarnegara bagian, dan tingkat nasional di AS.
”Namun, dari awal passion saya di film. Saat sekolah ekonomi, saya juga mengambil kursus film dan banyak membantu di set/lokasi film. Saya kemudian sadar, karier di film itu enggak bisa part-time. Saya harus memilih, melanjutkan di bidang ekonomi atau ke film. Saya memutuskan film,” ujarnya penuh keyakinan.
Livi lantas mengambil master tentang produksi film di University of Southern California (USC). ”Saya pilih USC karena dosen-dosen USC sangat berpengalaman di Hollywood. Fasilitas sekolahnya sangat bagus, menyerupai sistem studio film besar di Hollywood pada umumnya,” katanya.
Livi menyebut, alumni USC yang berkiprah di dunia film antara lain George Lucas, sutradara Star Wars; Robert Zemeckis, sutradara Forest Gump; dan Brian Grazer, produser yang memenangi Piala Oscar melalui film A Beautiful Mind.
Punya masa depan cerah di Hollywood dan kini tinggal di AS, Livi tidak berniat beralih kewarganegaraan. ”Berkarya, berkarier, dan cari uang boleh di AS, tetapi kewarganegaraan saya akan tetap: Indonesia,” ujar Livi yang bangga dengan identitasnya sebagai orang Jawa Timur.
Kecintaanya pada Indonesia dan kebanggaannya pada Jawa Timur tecermin dari kesulitannya lepas dari masakan Indonesia. Rawon adalah salah satunya. Karena itu, ketika ibunya mengunjunginya di AS, beragam bumbu makanan kegemarannya, termasuk rawon, dibawa serta. ”Ada stok untuk sebulan yang saya simpan di kulkas,” ucap Livi yang gemar makan.
Karena gemarnya makan dan beberapa bulan terakhir keliling ke banyak negara untuk promosi film, termasuk Indonesia, berat badannya naik drastis. ”Ada 13 kilogram naiknya. Ini baru saya turunkan 2 kilogram,” ujarnya santai sambil tertawa.
Namun, ketika mengetahui wawancara akan disertai pemotretan, Livi panik juga mencari cermin di toilet kafe. ”Saya tidak sisiran dan tanpa make-up, ha-ha-ha,” katanya.
Seusai difoto, hasil foto ingin segera dia lihat. Livi hendak memastikan penampakan pipinya. Perempuan di mana-mana sama saja.