Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Band Marjinal: KPK Tidak Kreatif Sosialisasi Pemberantasan Korupsi

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai tidak maksimal dalam usaha sosialisasi pemberantasan korupsi.

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Band Marjinal: KPK Tidak Kreatif Sosialisasi Pemberantasan Korupsi
TRIBUNNEWS.COM/ ERI KOMAR SINAGA
Marjinal Band gelar Konser Jumat Keramat di markas KPK, Jumat 20 Februari 2015. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai tidak maksimal dalam usaha sosialisasi pemberantasan korupsi. Lembaga antirasuah itu dinilai tidak kreatif dalam menyampaikan pengertian korupsi kepada masyarakat. Singkatnya, KPK lebih banyak memanfaatkan momentum dalam bekerja.

Begitu lah pandangan Mike, vokalis sekaligus gitaris band beraliran punk, Marjinal. Di balik dukungannya kepada KPK, Mike mengkritik habis lembaga penegak hukum itu.

"Gua pikir kurang kreatif saja. Itu yang menyebabkan terputusnya informasi ke kalangan masyarakat bawah. Sedangkan masyarakat bawah benar-benar tidak cukup banyak waktu ya. Sori gua orang sibuk nih. Besok gua harus bangun pagi, nggak punya waktu gua mikirin negara ini," kata Mike di KPK, usai Konser Jumat Keramat, Jakarta, 20/2/2015).

Masyarakat Indonesia, kata Mike, adalah bangsa yang lebih banyak mendengar dan menonton. Bangsa Indonesia tidak terbiasa menyerap informasi melalui membaca. Untuk itu, KPK harusnya dalam sosialisasi bisa menggandeng pekerja seni dalam membuat film dan lagu yang bertema korupsi.

"Sajikan itu dengan cara maksimal sampai ke masyarakat bawah. Layar tancap diadain lagi kek, bikin pesta rakyat minimal sekali seminggu," kata Mike.

Mike juga mengkritisi cara membela KPK melalui penggunaan Bahasa Inggris. Menurut Mike, masyarakat Indonesia bukan lah masyarakat yang berbahasa Inggris. Oleh karena itu istilah semacam 'Save KPK' tidak menyentuh ke akar masyarakat dan seolah-olah itu hanyalah urusan elite saja.

Untuk itu lah, Mike yang tergabung dalam Komunitas Taring Babi ini menciptakan lagu untuk KPK. Tidak tanggung-tanggung, mereka menciptakan lagu dalam dua hari, membuat video klip empat jam, dan prores editing hanya 1,5 hari.

Berita Rekomendasi

Mike mengaku tidak punya peralatan kamera untuk membuat video klip. Namun dia memaksa teman-temannya harus membuat video klip walau dengan kamera handphone. Alhasil, melalui koneksi teman, video klip berhasil dibuat melalui kamera profesional. Video klip tersebut sebagai bentuk motivasi kepada KPK agar tidak sekedar bekerja dan menerima gaji.

"Coba ada kalangan tersendiri yang cukup bisa berdialektis artinya bahasa lebih jelas memahami korupsi itu. Bukan hanya membela gedung ini. Ini bicara bangsa lho. Ini bukan lu kemudian lu nggak senang pada polisi. Polisi juga punya satu kerja bersih yang akhirnya berpihak pada rakyat. Masyarakat itu ingin itu. Tapi apalah guna ketika dia tidak memahami. Itu masalahnya," ujar Mike. (Eri Komar Sinaga)

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas