Animasikan Laskar Pelangi, Andrea Hirata Disodorkan Duit Rp 2 Miliar
Andrea tak menampik tertarik menyampaikan cerita Laskar Pelangi ke dalam media yang berbeda.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kisah persahabatan 10 anak Belitung dalam novel Laskar Pelangi yang ditulis Andrea Hirata (38) ditaksir untuk dijadikan film animasi. Hal ini diungkapkan oleh Andrea seusai peluncuran novel kesembilannya yang berjudul Ayah di Gramedia Matraman, Jumat (29/5/2015).
"Jujur, ada yang menawar untuk animasi Laskar Pelangi sampai Rp 2 miliar. Bahkan ada yang lebih dari itu," ungkapnya.
Andrea tak menampik tertarik menyampaikan cerita Laskar Pelangi ke dalam media yang berbeda. Animasi salah satunya. Namun, ia belum memutuskan apakah tawaran dari perusahaan asal Indonesia yang tak disebutkan namanya itu bakal diterima.
Pertimbangannya, tak mudah untuk mengadaptasi karya tetraloginya tersebut ke dalam film. Harus sutradara yang benar-benar mampu memahami apa yang ingin Andrea sampaikan dalam tulisannyalah yang bisa melakukannya, begitu juga ketika Laskar Pelangi dibuatkan menjadi versi musikal di atas panggung teater.
"Ini sudah tingkat draf sekarang. Namun, saya belum ambil keputusan karena tidak mudah mewajahkan karya kita ke bentuk visual. Ini lagi negosiasi," ucap Andrea.
Seperti diberitakan sebelumnya dalam jumpa pers Musikal Laskar Pelangi Menuju Esplanade Singapura, di Red and Whyne Cafe, Kemang, Jakarta, 24 September 2011 lalu, Andrea sebenarnya pernah mengungkap keinginannya agar Laskar Pelangi dibuat dalam versi animasi. Kala itu, Andrea berharap ada media baru yang lebih inovatif dalam menggaet jumlah orang untuk menikmati pesan-pesan yang ditulisnya di novel Laskar Pelangi.
Andrea berpikir, salah satu media inovatif tersebut adalah film ataupun tayangan serial animasi. "Saya membebaskan secara penuh para kreator untuk memberikan ruang mengadaptasi tulisan Laskar Pelangi karena saya sangat tertarik melihat kreasi-kreasi itu. Saya justru menantang orang, para kreator-kreator itu, untuk lebih mengadaptasinya. Saya jadi berpikir, saya ingin orang dalam negeri untuk membuat film animasi," ucap Andrea.