Calvin Harris, DJ dengan Bayaran Termahal Itu Dulu Pegawai Pabrik Ikan
Calvin Harris bahkan pernah bekerja di toko kelontong dan pabrik ikan. Harris digadang sebagai DJ berpenghasilan tertinggi di dunia versi Forbes.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Lahir dengan nama Adam Richard Wiles pada tanggal 17 Januari 1984, pria kelahiran Skotlandia ini sekarang lebih dikenal dengan nama panggung Calvin Harris.
Kemampuan Harris sebagai seorang Disc Jockey (DJ) tak diragukan lagi. Sebab, beragam penghargaan bergengsi seperti American Music Awards dan Grammy Awards telah sukses disabet Harris.
Saat ini Harris digadang sebagai DJ berpenghasilan tertinggi di dunia versi majalah Forbes, dengan penghasilan 66 juta dollar AS atau setara dengan 88 miliar rupiah dalam satu tahun.
Dibalik kesuksesannya sebagai seorang DJ, mungkin tak banyak yang tahu bahwa Harris memulai kariernya dari titik terendah. Lahir di keluarga dengan kondisi ekonomi sederhana, pria berusia 31 tahun ini bahkan pernah bekerja di toko kelontong dan pabrik ikan.
Harris belajar mempelajari teknik musikalitas seorang DJ dari kamar tidurnya sendiri. Lalu, pada suatu hari dia mengunggah hasil karyanya memproduksi sebuah aliran musik dance di halaman MySpace pribadinya, dan mencuri perhatian sebuah studio rekaman di London.
Tahun 2007, Harris berhasil meluncurkan debut albumnya yang bertajul I Created Disco. Berkat kesusksesan lagu tersebut, karier Harris melaju pesat hingga saat ini.
Karier yang kian menanjak, secara tak langsung juga memberi perubahan pada penampilan DJ yang populer dengan lagu Feel So Close ini. Sekarang, Harris sering terlihat dengan gaya seorang pria metroseksual dengan tubuh berotot dan perut kekar. Baru-baru ini, dia dipercaya untuk menjadi duta dan model pria untuk rumah mode asal Italia, Emporio Armani, lini koleksi pakaian dalam.
Namun, jika diulas mundur, tepat dari tahun 2007, sang DJ telah mengalami evolusi signifikan dalam segi tampilan dan gaya busana.
Dulu, Harris tidak terlalu memikirkan penampilan sehingga dia lebih suka mengenakan busana yang terasa nyaman meskipun pilihannya tergolong tidak trendi lagi.
Seiring kesadaran bahwa penampilan juga menentukan perjalanan kariernya, Harris pun mulai membenahi diri, mulai dari gaya rambut hingga padu padan busana, baik kasual maupun formal.
Titik puncaknya terjadi di tahun 2015, saat itu Harris benar-benar terlihat berbeda. Tubuhnya lebih berisi dan kekar, warna rambut pun menjadi lebih pirang, tetapi ciri khas janggut tipis di area dagu tetap dipertahankan karena menonjolkan sisi maskulin.
Di tahun 2015 ini, Harris juga mendapatkan tambatan hati baru, seorang musisi yang tak kalah populer, Taylor Swift. Pasangan ini diklaim Forbes sebagai pasangan selebriti berpenghasilan terbesar di dunia.
Pengalaman hidup Harris, dari bukan siapa-siapa menjadi seorang DJ ternama telah menjadi inspirasi generasi muda yang memiliki bakat bermusik, untuk terut berusaha, berkarya, dan meraih sukses sesuai impian.