Drummer Slank Berharap Para Menteri Baru Bisa Galakkan Ekonomi Kreatif
Bimbim berharap para menteri baru yang direshuffle berlari membuat perubahan konkrit, satu di antaranya berani menggalakkan ekonomi kreatif.
Penulis: Rahmat Patutie
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat Patutie
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dummer grup musik Slank Bimo Setiawan Almachzumi sapaan akrab Bimbim berharap para menteri baru yang direshuffle berlari membuat perubahan konkrit, satu di antaranya berani menggalakkan ekonomi kreatif.
"Ekonomi kreatif harus lebih didorong lebih cepat ya karena mengumpulkan beberapa hal yang tidak berharga karena idenya bagus menjadi sesuatu hal yang berharga," kata Bim Bim kepada Tribunnews.com saat ditemui di bilangan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (12/8/2015) malam.
"Jadi tidak membutuhkan banyak modal, justru lebih banyak menghasilkan devisa," ujarnya menambahkan.
Ia menilai, para menteri sebelum reshuffle masih sangat lambat menangani berbagai persoalan ekonomi, terkhusus ekonomi kreatif.
"Mudah-mudahan bisa lebih banyak perbaikan ya, karena di bidang ekonomi rada lambat. Bukan jelek tapi lambat," tegas pria kelahiran Jakarta, 25 Desember 1966 itu.
Lebih lanjut, menurutnya, Presiden Joko Widodo memang telah tepat memilih para pembantunya untuk menjalankan roda pemerintahan.
"Kalau dilihat orang-orangnya profesional semua, malah ada dua kubu dikumpulin Darmin Nasution sama Rizal Ramli itu kan dua kubu yang berbeda, teorinya berbeda tapi dijadikan satu (dalam Kabinet Kerja Jokowi-JK)," tambah Bim Bim.
Sebelumnya, perombakan atau reshuffle Kabinet Kerja akhirnya terjadi. Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik enam menteri dan pejabat setingkat menteri, Rabu (12/8/2015).
Mereka dilantik setelah pelantikan Rano Karno sebagai Gubernur Banten di Istana Negara, Jakarta.
Keenam menteri yang dilantik itu tiga menteri koordinator, dua menteri dan sekretaris kabinet. Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Pandjaitan dilantik menjadi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan. Luhut akan merangkap jabatan sebagai Kepala Staf Kepresidenan.
Mantan Menko Perekonomian pada era pemerintahan Abdurrahman Wahid, Rizal Ramli dilantik sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman.
Mantan Kepala Bulog ini menggantikan posisi Indroyono Soesilo. Selanjutnya, Thomas Trikasih Lembong dilantik sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Rachmat Gobel.
Sementara Sofjan Djalil, yang sebelumnya menjabat Menko Perekonomian, ‘turun jabatan’ dilantik sebagai Kepala Bappenas menggantikan Andrinof Chaniago.
Mantan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution dilantik menjadi Menko Perekonomian menggantikan Sofjan Djalil. Mantan Sekretaris Jenderal DPP PDIP/mantan Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung, dilantik menjadi Sekretaris Kabinet. Pramono menggantikan posisi Andi Widjajanto.
Proses pelantikan diawali pembacaan surat keputusan presiden tentang pemberhentian dengan hormat dan pengangkatan menteri. Pelantiak dilangsungkan usai pelantikan Rano Karno sebagai Bupati Banten, menggantikan Atut Chosiyah yang terjerat kasus korupsi.
Penetapan keenam menteri baru itu diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 79/P Tahun 2015 tentang pergantian beberapa menteri Kabinet Kerja periode 2014-2019 dan Keppres Nomor 80/P Tahun 2015 tentang pemberhentian dan pengangkatan Sekretaris Kabinet.