Penonton Jepang Justru Paling Suka Film Porno Biasa
Penonton film porno di Jepang malahan paling banyak suka yang film porno biasa
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Banyak sekali serial film porno di Jepang dengan segala macam temanya, mulai yang lembut sampai yang kasar bahkan juga yang sangat jorok.
Tetapi dari semuanya justru paling banyak mungkin sekitar 90% orang Jepang justru suka film porno yang biasa saja.
"Penonton film porno di Jepang malahan paling banyak suka yang film porno biasa, diramu dengan sebuah cerita seperti drama. Misalnya isteri seseorang menyeleweng lalu bermain seks dengan teman suaminya dan sebagainya. Ada ceritanya seperti drama," papar Kei Morikawa, sutradara film porno terkenal Jepang kepada Tribunnews.com sore ini, Jumat (11/12/2015),
Beberapa film tema lain memang ada seperti kekerasan. Tetapi semua itu bisa dicampur jadi satu dan dijual kalau diramu secara biasa dalam satu cerita drama.
"Misalnya ada cerita, lalu sama-sama bersantai dan sama-sama senang. Tapi baru ketahuan kalau ternyata sang lelaki suka kekerasan. Karena yang wanita sudah senang dengan yang lelaki, maka wanita pun ikut melayani kemauan sang lelaki dan melakukan seks dengan cara kekerasan agar semua bisa senang."
Tapi beberapa tema selain film porno biasa, yang juga disukai juga seperti nampa (menegur wanita tak dikenal lalu diajak kencan). Atau pula dengan tema happening, terjadi tak terduga. Atau juga documentary.
"Misalnya sang wanita baru pertama kali mau main film porno, lalu diwawancarai di depan kamera, lalu perlahan-lahan didekati dan dicumbu, barulah perlahan-lahan memulai bermain seks di depan kamera. Itu kejadian sebenarnya bagi wanita yang baru mulai jadi artis porno. Itulah documentary yang cukyp banyak peminat menontonya juga," katanya.
Namun dari semua itu memang diulangi lagi olehnya, bahwa penonton senang yang biasa yang sederhana dan bermain seks dengan santai nyaman enak dan kelihatan happy senang semua sampai puncak ereksi berdua, ujarnya.
"Tentu saja kalau ada permintaan dari penyandang dana, dengan tema khusus, ya kita buatkan film yang demikian. Tapi kalau kita buat sendiri nanti akan beresiko di penjualan yang kurang berhasil ya repot juga ya. Karena kebanyakan memang suka film seks porno yang biasa umumnya," katanya.