Penyelewengan Artis Film Porno Jepang Sedikit Ketimbang Agensi Biasa
Setelah tandatangan kontrak dengan Agensi, lalu sang bos mengajak makan bersama
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Apabila ingin jadi artis di Jepang biasanya memilih Agensi yang akan mewakili kita dalam berkarir. Agensi akan memperkenalkan kita kepada pihak yang akan menggunakan, baik televisi, perusahaan dan sebagainya.
Namun belakangan di Jepang tidak sedikit Agensi yang kemudian menyalahgunakan kepercayaan calon artisnya yang masih muda saat mendaftarkan dirinya.
Setelah tandatangan kontrak dengan Agensi, lalu sang bos mengajak makan bersama, lalu akhirnya mengajak bermain seks bersama.
Sang artis pun banyak yang berpikir demi karirnya bisa meningkat apa boleh buat main seks sama bos Agensi supaya dibantu mengorbitkan dia meningkat karirnya.
"Hal ini menurut saya malah jarang ya ada di dunia artis AV (Adult Video), artis yang main film porno," papar Kei Morikawa, 51, sutradara film porno terkenal Jepang khusus kepada Tribunnews.com sore ini (11/12/2015).
Kalau Agensi artis biasa ya mungkin banyak yang terjadi demikian, "Tetapi kalau artis memang pemain film porno, memang mungkin citranya si artis sudah biasa dan bagian hidupnya melepas semua pakaian, sudah jadi profesinya main film porno, jadi kalau diajak main seks oleh bos Agensi juga biasa saja tak ada artinya mungkin. Akibatnya jarang terjadi pemerkosaan atau ajakan main seks dari Agensi Artis Porno malahan,"katanya.
Pemerkosaan calon artis muda dan baru yang banyak terjadi di Agensi biasa diperkirakan karena citra merek amungkin masih perawan sehingga sang bos Agensi ingin merasakan keperawanan sang gadis.
Namun di Agensi Artis Porno ya sudah sering melakukan demikian hal yang biasa, sehingga mungkin tidak menarik lagi bagi bos-bos Agensi Artis AV Jepang.