Fenomena di 2016: Tingkat Stres Tinggi Hingga Istilah Monyet Hutan Serbu Kota
tahun 2016 merupakan simbol dari shio monyet yang memiliki unsur angin dan api. Suatu hal yang betolakbelakang satu sama lain.
Penulis: Achmad Rafiq
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Achmad Rafiq
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaran perjalanan hidup di tahun 2015 akan ditutup dan mulai kembali kehidupan baru di 2016.
Berbagai kejadian dan fenomena yang terjadi di tahun 2015 tidak selamanya akan sama terjadi di tahun 2016.
Menurut ahli Fengshui, Suhu Naga mengatakan, tahun 2016 merupakan simbol dari shio monyet yang memiliki unsur angin dan api. Suatu hal yang betolakbelakang satu sama lain.
"Tahun depan bisa diibaratkan dengan istilah 'monyet hutan serbu kota'. Karena kondisi tahun depan bakal semakin ramai," ucap Suhu Naga kepada Tribunnews.com, saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, beberapa hari lalu.
Suhu menjelaskan, tingkah laku pada shio monyet diibaratkan juga sebagai penampilan atraksi topeng monyet. Suatu atraksi yang menghibur dan mampu menyedot sejumlah masyarakat.
Pria bernama asli Farid Djohan ini mengatakan, hal itu pula yang akan terjadi di tahun 2016. Tingkat stres masyarakat yang tinggi, membuat sejumlah orang ingin mendapatkan sesuatu yang segar dan menghibur.
"Risingstar tahun depan itu yang berjaya komedi. Orang-orang berlatar belakang dari stand up comedy atau pelawak, itu akan berjaya. Lalu akan muncul juga grup musik parodi yang lebih menghibur seperti Project Pop," katanya.
Tidak hanya itu, pada trend di 2016 mendatang juga tingkah laku sejumlah artis yang akan menirukan gaya seperti monyet, mulai dari penampilan rambut hingga gerakan tarian dalam bernyanyi.
"Kalau model rambut bakal ada buntut. Entah buntut monyet, cepak ala gorila, pokoknya aneh. Lalu kalau tahun lalu kan mode secara musik, 'Sakitnya Tuh di Sini', 'Pusing Pala Barbie'. Kalau tahun depan gerakannya nggak jauh-jauh mirip dengan monyet," lanjut Suhu Naga.