BJ Habibie Dianggap Iron Man Indonesia, Perjalanan Hidupnya Bakal Dibuat Trilogi
Rumah produksi MD Picture akan menggarap kisah hidup BJ Habibie yang dirasa penuh inspirasi menjadi film trilogi.
Penulis: Achmad Rafiq
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Achmad Rafiq
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Film 'Habibie & Ainun' didaulat sebagai film terlaris sepanjang 2012 hingga 2015 karena telah mencapai 4,7 juta penonton.
Demi mendulang kesuksesan yang serupa, rumah produksi MD Picture akan menggarap kisah hidup BJ Habibie yang dirasa penuh inspirasi menjadi film trilogi.
Pada bagian pertamanya, MD Picture membuat 'Rudy Habibie'.
"Kita siapkan film ini sebagai bagian pertama dari sebuah trilogi," ujar Produser film, Manoj Punjabi saat ditemui di gedung MD Place, Setiabudi, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (15/1/2016).
Film pertama ini menceritakan tentang Habibie saat remaja. Karakter Ainun dalam film itu bakal digantikan tokoh wanita bernama Ilona yang merupakan teman BJ Habibie itu saat berada di Jerman.
"Film pertama ini kita nggak bicara tentang Ainun. Mungkin di film kedua atau ketiga karena memang dia bagian tidak terlepas dari kehidupan Pak Habibie," kata Manoj.
"Skrip ini konsepnya sangat kuat. Kita mulai dari nol, perjuangan from zero to hero yang menginspirasi dan komersil," sambungnya.
Manoj mengatakan, ingin membangun trilogi ini layaknya film-film Hollywood yang sukses menjadi franchise seperti FAST & FURIOUS atau waralaba film-film superhero Marvel.
"Saya pikir kisah Pak Habibie ini kuat sekali, menginspirasi dan punya potensi sukses. Masa hanya 'Fast & Farious' atau 'Iron Man' saja yang bisa punya franchise. Habibie itu Iron Man-nya kita. Senang sekali kita memfilmkan tokoh yang real, masih eksis dan bisa dilihat mata," tandasnya.
Rudy Habibie' disebut juga sebagai sekuel dari cerita 'Habibie dan Ainun' yang menuai respons positif dari publik di 2012 lalu. Kali ini sutradara Hanung Bramantyo ditunjuk menjadi sosok di balik produksinya.
Rencananya, proses produksi ini akan dimulai pada bulan Februari mendatang dan menggunakan 70 persen lokasi di Jerman dan 30 persen di Indonesia.