Nita Sofiani Sarankan Pengelola Pasar Swalayan Gunakan Tas Daur Ulang
Miss Earth Indonesia 2013, Nita Sofiani punya saran untuk meminimalkan kantong plastik.
Penulis: Achmad Rafiq
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Achmad Rafiq
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Miss Earth Indonesia 2013, Nita Sofiani memberikan saran kepada pemerintah, pelaku industri ritel pasar swalayan dan masyarakat untuk mengurangi penggunaan kantong plastik.
Wanita yang meraih tujuh perhargaan diajang Miss Earth International 2013 itu menuturkan agar penggunaan kantong plastik pada saat berbelanja, dapat diganti dengan tas daur ulang atau tissue papet bag yang dapt digunakan beberapa kali.
"Kalau bisa memang langsung diganti dengan paper bag atau paper tissue bag aja," ujar Nita kepada Tribunnews.com, melalui aplikasi pesan online, Kamis (28/1/2016).
"Memang sih kaya bkin paper tissue gitu lebih mahal yah. Cuma bisa kan diidekan untuk tissue paper bag berbayar dan untuk paper bag kita kasih gratis. Lumayan lagian kalau kita pake tissue paper bag-nya, bisa dipake beberapa kali buat di tempat-tempat lainnya," lanjutnya.
Presenter acara televisi 'The New Eat Bulaga Indonesia' itu mengatakan, meskipun harga tissue paper bag tidak murah, pemerintah diharapkan bisa memberikan subsidi kepada masyarakat. Sehingga harga beli tas belanja tersebut menjadi murah.
"Masalah harga jual tissue paper bag pun harus rasional dan masuk ke uang saku masyarakat kita. Karena kita juga harus lihat masyarakat menengah ke bawah, apakah mereka mampu untuk menambah uang tambahan demi membeli tissue paper bag," jelasnya.
"Pemerintah bisa memberikan subsidi juga untuk pembuatan paper tissue bag tersebut, dan yang paling penting, semua kebijakan itu harus diwujudkan secara nyatakan," sambung wanita yang kini tengah berada di New Delhi, India tersebut.
Nita semakin sadar, jika penggunaan kantong plastik yang terus-menerus dilakukan, dapat membuat sampah plastik menumpuk lebih banyak dan mengganggu kesehatan masyarakat. Apalagi, kantong plastik merupakan sampah yang sulit terurai.
Wacana penerapan kantong plastik berbayar itu membuat wanita berusia 23 tahun ini mendukung dan berharap segera direlasisakan di seluruh kota di Indonesia.
"Kebijakan itu bagus banget buat kita sadar bahwa kita meminimalisir penggunaan plastik dan sudah sadar akan bahaya plastik tersebut. Kebijakan yang ada di Indonesia, diharapkan segera dilaksanakan," imbuhnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.