Ketika Adele Tersambar 'Petir' Dua Kali
Album 25 seolah seperti akhir dari sekuel perjalanan hidup Adele, dimulai dari album 19 lalu 21.
Editor: Wahid Nurdin
Dia juga melahirkan anak lelaki, Angelo, tahun 2012.
Adele merasa kehilangan dirinya saat menjadi ibu, dalam arti yang baik tentunya.
Dia menjadi sadar bahwa ada sesuatu yang lebih besar daripada dirinya tengah terjadi dan akan selamanya menjadi lebih besar dari dirinya.
Dia berpisah dengan kecerobohan masa muda, dengan dirinya yang lama.
"Saat kamu lebih tua, kamu kehilangan keintiman dengan teman masa kanak-kanak. Kamu menikah, kamu punya anak. Ini bukan hal jelek. Hanya ada semacam melankoli. Aku tidak kekurangan apa pun, tetapi karena aku belum mengalaminya, aku jadi ingin. Aku penasaran," ujarnya.
Sekuel
Di tengah emosi baru, muncul lahan subur untuk penulisan lagu.
Di situlah album 25 dimulai dan dirilis pada November 2015.
Dia memilih judul bernama usianya, seperti dua album sebelumnya. Album 25 seolah seperti akhir dari sekuel perjalanan hidup Adele, dimulai dari album 19 lalu 21.
"Aku memutuskan untuk menyebut yang satu ini 25, umurku lagi, karena banyak hal terjadi antara album terakhir dan album ini," kata Adele.
"Jadi kupikir, ya, sekali lagi sajalah, untuk mengakhirinya, untuk menunjukkan kepada semua orang apa yang terjadi setelah aku meninggalkan masa remaja dan menjadi dewasa," ujarnya.
Tema 25 adalah upaya terhubung kembali dengan masa lalu.
Dalam lagu andalan "When We Were Young", tema itu mengkristal.
Dua lagu lain,"A Million Years Ago" dan "Send My Love (to Your New Lover)" jadi pengingat bahwa kita bukan anak kecil lagi.
Tidak ada yang lebih kuat dari nostalgia musikal dibandingkan dengan debut single 25, "Hello".
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.