Selama di Bali Tamara Bleszynski Sering Terima SMS Ancaman Pembunuhan
KEHIDUPAN artis Tamara Bleszynski (41) di Banjar/Desa Canggu, Kuta Utara, Badung, ternyata tak sepenuhnya berjalan aman dan nyaman.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, BADUNG - KEHIDUPAN artis Tamara Bleszynski (41) di Banjar/Desa Canggu, Kuta Utara, Badung, ternyata tak sepenuhnya berjalan aman dan nyaman.
Tamara yang tinggal di vila miliknya, Vila T7, sering mendapat intimidasi atau teror.
Bahkan artis seksi ini pernah mendapat ancaman pembunuhan dari seseorang.
Hal tersebut berdasarkan keterangan Kelian Dinas Banjar Canggu, I Wayan Mustari, saat ditemui Tribun Bali (Tribunnews.com Network) di rumahnya, Jumat (15/4/2016).
Menurut Mustari, pada akhir tahun 2012, Tamara pernah mendapatkan SMS yang berisi ancaman pembunuhan dari seseorang.
Isi teror tersebut berbunyi: "Tamu yang masuk ke vila akan saya bunuh". Mustari bersyukur pembunuhan tidak terjadi.
Hanya saya, seorang teman Tamara pernah dipukuli oleh seseorang.
“Saat itu Tamara memperlihatkan isi SMS itu pada saya. Tamara mengaku kenal dengan orang yang mengirim SMS itu.
Saat saya menanyakan apakah masalah ini harus saya atasi, dia bilang ingin menyelesaikan masalahnya secara pribadi,” ujar Mustari kemarin sore.
Meskipun keberadaan Tamara di vilanya tersebut selalu dalam ancaman. Tetapi, kata Mustari, tak pernah sekalipun artis kelahiran Bandung, 25 Desember 1974 itu meminta perlindungan aparat banjar.
Meskipun Tamara memiiki hak meminta perlindungan, karena dirinya sudah tergolong warga adat.
Saat melaporkan tindakan penganiayaan yang dilakukan WS terhadap dirinya ke Polsek Kuta Utara, Kamis (14/4) malam, Tamara juga kembali mengungkap adanya intimidasi tersebut.
Ketika berada di vila yang tak jauh jaraknya dari rumah WS, mantan istri dari Teuku Rafly Pasya dan Mike Lewis ini mengaku sering mendapat ancaman.
Tidak hanya diintimidasi, enam bulan lalu, seorang teman lelaki Tamara juga pernah ditabrak sepeda motor oleh WS. Diduga WS cemburu kepada lelaki tersebut.
“Menurut keterangan pelapor, pelaku sering mengintimidasi, dan seorang temannya pernah ditabrak. Bu Tamara hanya sebagai saksi saat itu, oleh terlapor yang sama. Tapi kasus itu sudah selesai dengan jalur damai,” ucap Kapolsek Kuta Utara, Kompol I Wayan Arta Ariawan, Jumat pagi.
Kompol Arta pun membenarkan Tamara dan WS sudah saling kenal. "Terlapor sebenarnya sudah kenal dengan beliau (Tamara). Sejak semalam kita sudah telusuri TKP," katanya. (weg)