TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Dua musisi kawakan Ahmad Albar dan Dony Fatah, membawa pecinta rock Banyuwangi bernostalgia, di Gelanggang Seni dan Olahraga (Gasebu) Blambangan, Banyuwangi, Jumat (22/4/2016) malam.

Dua musisi jebolan Godbless itu, membuat para pecinta musik rock 80-an berjingkrak.

Penonton yang hadir mayoritas berusia 45 tahun ke atas. Mereka datang bersama istri dan anak.

Bahkan ada yang membawa cucu mereka. Namun tidak sedikit juga penonton yang berasal dari kalangan remaja.

"Saya sudah 30 tahun tidak ke Banyuwangi. Terima kasih Banyuwangi," kata Albar. ‎

Konser ini memang terlihat agak ekslusif. Tiket yang dibanderol seharga Rp 100.000. Meski demikian, sekitar 300 penonton hadir di Gasebu.

Gasebu sendiri tempatnya tidak begitu luas. Hanya terdiri dari satu tribu, dan hanya menampung sekitar seribu orang.

Meski demikian, para bapak-bapak dan ibu-ibu pengemar rocker tahun 1980 an, larut dalam lagu-lagu Godbless. Mereka berjingkrak rapi dan bertepuk tangan.

Saat Ahmad Albar memasuki panggung dengan lagu Bla-Bla, langsung disambut teriakan penonton yang sedari tadi duduk di bangku tribun.

Kehadiran Ahmad Albar langsung membuat mereka beranjak dari tempat duduknya, dan berdiri di depan panggung.

Hadir juga Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas. Bahkan Anas sempat bernyanyi bersama Ahmad Albar saat menyanyikan lagu hits mereka Rumah Kita.

"Usia 70 tahun, tapi suaranya seperti 17 tahun," kata Anas.

Sebelumnya Anas mengaku tidak akan lama berada di konser karena harus ke Bali. Namun hingga konser berakhir Anas tetap berada di lokasi.

"Secara fisik tidak berubah. Sejak dulu sama, dia awet muda," kata Anas.

Anas mengatakan ini baru pertama kalinya bertemu langsung dengan Ahmad Albar. Saat masih duduk di bangku SMA, Anas sering mendengar nama Anas.

"Teman kos saya dulu itu penggemar Ahmad Albar. Musiknya keras-keras, dan dindingnya dipenuhi poster Ahmad Albar," kata Anas.

Di konser yang bertajuk Bursa Rock 2016 itu, Ahmad Albar akan tampil sekitar satu jam, dengan 13 lagu. Konser ini merupakan rangkaian sosialisasi pasar modal dan reksadana, dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).