Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Madonna Jelaskan Alasan Pilih Kostum Pamer Dada dan Bokong yang Bikin Ia Susah ke Toilet

Baju hitam yang dikenakan Madonna itu hanya samar-samar menutupi buah dada dan bokongnya.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Madonna Jelaskan Alasan Pilih Kostum Pamer Dada dan Bokong yang Bikin Ia Susah ke Toilet
dailymail.co.uk
Gambar Madonna sesaat sebelum terjerembab karena gaunnya ditearik sang penari di ajang Brit Awards 2015 

TRIBUNNEWS.COM - Saat berjalan di karpet merah acara Met Gala, Madonna tampil kostum yang sangat mengejutkan.

Ia menggunakan baju perancang Riccardo Tisci dari Givenchy dimana baju hitam yang dikenakannya itu hanya samar-samar menutupi buah dada dan bokongnya.

Saat ditanya oleh para awak media apakah ia gugup menggunakan baju yang memamerkan aurat-nya, pemenang Grammy ini ternyata mengaku sama sekali tidak gugup.

Pemilihan kostum yang mengejutkan orang di Met Gala tahun ini memang bukan pengalaman pertamanya.

Alih-alih gugup, ia dengan santai berkomentar jika kostum yang ia pilih malam itu sangat sulit baginya untuk buang air.

“Saya sama sekali tidak gugup. Berjalan di karpet merah Met Gala ini sudah yang keenam kalinya sejak tahun 1997. Waktunya saya menikmati waktu bersenang-senang dan menikmati suguhan bread stick. Yang harus saya akui untuk kostum malam ini adalah kostum ini membuat saya sulit untuk ke toilet buang air!” candanya saat diwawancara pihak E! News di karpet merah Met Gala itu.

Melalui akunnya di Instagram, Madonna menjelaskan kenapa ia sengaja memilih kostum yang menampilkan aurat-nya itu.

Berita Rekomendasi

“Kita berjuang dan terus memperjuangkan hak asasi manusia dan juga kaum gay di seluruh dunia. Sementara yang namanya hak asasi wanita, kita semua sebenarnya masih berada di abad purba. Selain merupakan pernyataan fashion, kostum saya di Met Ball sebenarnya adalah pernyataan politik," tulisnya.

Ia menambahkan di unggahan itu, "Kenyataan jika seorang wanita tidak diperbolehkan mengekspresikan seksualitasnya dan mencoba bereksperimen melewati jaman tertentu adalah bukti kita masih hidup di lingkungan masyarakat yang masih mementingkan usia dan jenis kelamin. Saya tidak pernah berpikir dalam batasan-batasan tertentu dan saya juga tidak akan memulainyya. Kita tidak dapat mempengaruhi perubahan jika kita berani mengambil risiko."

Masih dalam unggahan yang sama, ia meneruskan, "Menjadi seorang yang pemberani dan mau mencoba menjadi lain dari pada yang lain, seperti itulah kita bisa mengubah sejarah. Jika publik memiliki masala dengan gaya berpakaian saya, itu adalah refleksi dari prasangka publik sendiri. Saya tidak takut sebagai pembuka jalan bagi para wanita muda di belakang saya. Mari bergabung dengan saya untuk memperjuangkan kesamaan dalam jenis kelamin!”

Syanne/Tabloidnova.com

Sumber: Tabloidnova.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas