Bangkit! Jadi Film Bergenre Disaster Movie Pertama Teknologi CGI
Momen Kebangkitan Nasional yang dirayakan bulan Mei 2016 ini menjadi saat istimewa bagi Suryanation.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Momen Kebangkitan Nasional yang dirayakan bulan Mei 2016 ini menjadi saat istimewa bagi Suryanation.
Karena bersama Kaninga Pictures dan Oreima Films dengan meluncurkan secara resmi trailer film layar lebar terbaru mereka bertajuk Bangkit! di kota pahlawan Surabaya, tepatnya di Hotel Majapahit, sebuah hotel bersejarah yang dulu dikenal sebagai hotel Oranje dan kemudian Hotel Yamato, tempat terjadinya sebuah peristiwa heroik yang dikenal sebagai Insiden Bendera.
Film Bangkit! yang dibintangi oleh Vino G. Bastian, Acha Septriasa, Putri Ayudya dan Deva Mahendra serta disutradarai oleh Rako Prijanto ini mengkisahkan tentang kondisi Jakarta yang terkena dampak badai musim dingin di Asia dan badai panas di Australia.
Kondisi ini membuat curah hujan menjadi tinggi yang mengakibatkan banjir. Pada saat yang bersamaan, gempa juga mengguncang Jakarta.
Penduduk ibukota tak dapat keluar karena akses yang tertutup. Di sisi lain, bencana baru seperti badai diramalkan akan menimpa Jakarta dalam kurun waktu 24 jam.
“Inilah momen yang begitu istimewa, momen kebangkitan film Indonesia. Dengan bangga kami, Suryanation bersama Kaninga Pictures dan Oreima Films menggagas sebuah produksi layar lebar bergenre bencana pertama di Indonesia. Film Bangkit! bercerita tentang sebuah aksi kepahlawanan dan penyelamatan penghuni kota saat Jakarta sedang dilanda bencana besar,”kata Pongky Puranto dari Suryanation.
Lebih jauh Pongky mengatakan bahwa film Bangkit! ini diproduksi dengan ambisi ingin mempersembahkan sebuah suguhan layar lebar istimewa dengan dukungan visual effect & special effect melalui penggunaan ambisius teknologi CGI yang bisa dibandingkan dengan film-film Hollywood bergenre sama.
"Kami berkomitmen tinggi untuk bisa mempersembahkan sesuatu yang baru dan berbeda kepada penonton Indonesia," jelasnya.
Rako Prijanto, sutradara film Bangkit! mengatakan bahwa film ini akan menyuguhkan tidak hanya penuturan cerita baru bergenre disaster, namun juga menggelar lakon aksi heroik seru dan menegangkan dengan balutan kental rekayasa CGI dari para seniman tata efek Indonesia yang berpengalaman di berbagai production di dalam dan luar negeri.
Disaster movie merupakan genre film multi jenis karena didalamnya terdapat unsur action, drama dan thriller.
"Bagi saya genre film ini sangat menantang untuk dieksekusi dengan goal yang tentu saja secara estetika & sinematografi harus bagus dan baik. Kami sengaja memilih banjir dan gempa bumi sebagai bencana yang dikisahkan dalam film ini agar membangkitkan keseruan maksimal untuk penonton yang menyaksikannya nanti," paparnya.
Sementara itu, Reza Hidayat, produser Bangkit! menyampaikan bahwa hal menarik dari proses CGI film ini adalah fakta bahwa ini merupakan film dengan jumlah CGI terbanyak sepanjang sejarah, dan dengan tuntutan kualitas yang sangat tinggi, serta timeframe pengerjaan yang singkat. Film ini menjadi sebuah ajang pembuktian bagaimana CGI memiliki potensi yang sangat besar dalam membantu film maker mewujudkan visi cerita mereka. Hal-hal yang di dunia nyata terlalu sulit atau mahal untuk diwujudkan, bisa dilakukan dengan bantuan CGI.
Film Bangkit! yang akan diputar secara serentak di bioskop-bioskop seluruh Indonesia di akhir bulan Juli 2016 mendatang ini didukung penuh oleh Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama, Pemerintah Daerah DKI Jakarta, PMI, BMKG dan BASARNAS yang memberikan berbagai dukungan, kemudahan dan fasilitas perijinan, pengetahuan, lokasi serta berbagai pelatihan yang dibutuhkan oleh para pemeran dan kru film.
Pada kesempatan spesial peluncuran trailer film Bangkit! ini, Suryanation, Kaninga Pictures dan Oreima Films menggelar interactive talkshow bertajuk “Bangkit Film Indonesia” yang menghadirkan Reza Hidayat produser dari Oreima Films, Sutradara Rako Prijanto, Vino G. Bastian dan Putri Ayudya serta seniman CGI Raiyan Laksamana.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.