Beratnya BCL Harus Berubah 180 Derajat, Dari Berambut Pendek Harus Berhijab Rapat
BCL mengaku terlibat dalam produksi film “Hijab Traveler – Love Sparks in Korea” ini cukup berat.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bagi Bunga Citra Lestari, atau biasa yang dipangggil dengan BCL, terlibat dalam produksi film “Hijab Traveler – Love Sparks in Korea” ini diakui cukup berat.
Sebab, ia harus benar-benar bisa menghapus karakter yang sebelumnya ia mainkan dan melakukan perubahan 180 derajat untuk peran film keluaran Rapi Film ini.
“Sebenarnya, pindah berperan sebagai wanita berjilbab berat sih. Syuting film ini kan pas selesai syuting My Stupid Boss. Jadi, kebayang dong. Dari main film komedi yang perannya aku berambut pendek kayak Dora, tiba-tiba menjadi Raynia yang berjilbab dan sangat berlawanan,” ujar BCL saat ditemui di Hotel Mandarin beberapa waktu yang lalu.
Untuk bisa mendalami peran yang ia anggap juga sangat berlawanan dengan kepribadiannya sendiri, ibu satu anak ini mencoba melakukan observasi.
“Itu sebabnya aku banyak melakukan observasi. Selain pada penulis novel ini, mbak Asma Diah, aku juga memperhatikan bagaimana wanita berjilbab bertingkah laku dalam keseharian. Yang menolong adalah begitu kenakan jilbab, rasanya memang sudah beda. Aku juga langsung berubah. Nggak BCL lagi yang suka-suka gue gitu. Kayaknya, aku pakai jilbab itu seperti kesihir sendiri. Aku juga merasa orang melihat aku beda,” kenangnya.
Namun, setelah menjalani syuting sebagai wanita berjilbab dalam waktu yang cukup panjang, BCL dengan tegas mengatakan jika ini bukan indikasi dirinya akan segera juga menggunakan hijab dalam kesehariannya. Ia merasa belum siap dan masih harus menjalankan beberapa tahapan dulu untuk bisa akhirnya benar-benar siap menggunakan kerudung dalam kesehariannya.
“Aku merasa amat sangat nyaman dan happy saat menjadi Rania menggunakan jilbab. Saat syuting, aku ngeliat diriku sendiri di kaca, aku happy. Apalagi, dipuji-puji ama yang lain. ‘Oh, ternyata kamu cantik pake jilbab.’ Langsung geer.
"Sebenarnya, iya, ya. I kinda enjoy it. Tapi, selalu aku bilang, untuk seseorang berhijab, jilbab itu bukan hanya sekadar pakaian. Aku melihatnya, way more than that. Ini menjadi sebuah pilihan yang serius. Bukan sembarangan untuk memutuskan pakai jilbab. Jadi, buat aku, aku nyaman menjadi Rania dengan menggunakan jilbab. Tapi, kalau BCL, seperti harus melewati berbagai macam proses lagi untuk bisa meyakinkan diri. Salah satu prosesnya, ya mungkin, terlibat dalam proses film ini karena aku banyak belajar. Banyak dapat knowledge. Tapi, ya, didoain aja.” katanya.
Syanne/Tabloidnova.com
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.