Ternyata Sebelum Meninggal, Hendrik Sempat Curhat ke Ruben Onsu: 'Udah Capek, Mau Istirahat'
Melalui akun Instagram, Ruben membeberkan percakapan terakhirnya dengan komedian bertubuh mungil tersebut.
Penulis: Rendy Sadikin
Salah satu sebutan akrab Hendrik Ceper yaitu "Si Kodok" karena tubuhnya yang imut.
Namun Hendrik Ceper tak pernah marah dengan panggilan 'sayang' dari rekan-rekannya itu.
6. Hidup Sederhana
Heboh menghibur orang, sejatinya Hendrik Ceper justru menjalani hidup sederhana.
Saat tengah sibuk syuting banyak program acara, Hendrik Ceper tak lantas menumpuk kekayaan dari honor akting kocaknya.
Dia memilih tinggal di ruangan yang cukup sempit.
Tempat tidur dua tingkat dan lemari pakaian melengkapi ruangan yang sudah lama tak terpakai itu.
Pemeran Boim di sinetron Koq Gitu Sich sempat mengaku nyaman tinggal di sana.
5. Pernah Dianiaya Istri
Kehidupan pria ini memang penuh warna. Hendrik Ceper misalnya mengaku pernah mengalami
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) pada 2013 silam. Hendrik Ceper dianiaya oleh istrinya, Nur Zalilah yang cemburu saat sang pelawak beradu akting dengan artis lain.
Alhasil, Hendrik Ceper sempat pisah ranjang dengan sang istri karena tak tahan dianiaya.
Selain itu, Hendrik Ceper juga hampir bercerai.
Beruntung, Hendrik Ceper dan istrinya telah berdamai.
6. Belum Punya Anak
Pada 2009, Hendrik menikahi Zalilah. Hingga saat ini Hendrik masih belum memiliki momongan.
Hendrik sendiri sudah berusaha seperti mendatangi dokter hingga dukun.
7. Muallaf
Pada tahun 2008, Hendrik memutuskan untuk pindah agama menjadi Islam.
Keputusannya ini sempat ditentang oleh orang tuanya.
8. Buruh Pabrik
Hendrik Ceper yang mulai kehilangan pamor juga tetap banting tulang demi menafkahi keluarga.
Saat tak ada tawaran tampil, Hendrik Ceper bahkan sampai harus menjadi buruh pabrik.
Menurut pengakuan sang istri, Nur Zalillah, Hendrik kini bekerja sebagai salah satu karyawan pabrik tekstil di Jakarta bersama anggota keluarganya yang lain.
9. Doyan Makan Mi
Informasi diperoleh, memburuknya kondisi kesehatan bintang film dan sinetron tersebut dipicu pola hidup yang tidak teratur.
Hendrik doyan makan mi instan, lalu mengonsumsi obat-obatan, hingga beban pikiran yang berat karena belakangan sering nganggur.
Kondisi itu menyebabkan fungsi ginjal dan jantung menurun.
10. Kekurangan Biaya Berobat
Dalam kondisi kritis dan harus menjalani perawatan intensif di salah satu rumah sakit yang terletak di kawasan Tasikmalaya, Jawa Barat.
Imbasnya, Hendrik pun harus merogoh kocek cukup dalam guna menanggung biaya administrasi selama menjalani perawatan di rumah sakit.